Foto: Wali Kota Depok M Idris Abdul Somad (screenshot video)

DEPOK – Walikota Depok Mohammad Idris membantah perihal adanya intimidasi dan surat peringatan (SP) terhadap anggota Damkar Kota Depok Sandi Junior Butar Butar.

Sebelumnya, Sandi Junior Butar Butar Anggota Damkar Kota Depok mengaku mendapat intimidasi dan surat peringatan (SP) dari Institusinya saat membongkar kasus dugaan korupsi pengadaan sepatu.

“Tidak benar, tidak ada intimidasi (ke Sandi),” ujar Idris, di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kota Depok, Jawa Barat dikutip dari detik.com Selasa (20/4/2021).

Walikota depok meminta kepada Sandi apabila ia mendapat Intimidasi dan SP, berikan bukti surat peringatan kepada dirinya.

“Tidak ada SP. Sudah kita clearkan tidak ada SP,” tegasnya.

“Kalau memang ada, kita minta bukti, kirimkan ke saya,” kata Idris.

Sebelumnya, awal mula dugaan korupsi di kalangan internal Damkar Depok mencuat setelah Sandi membongkarnya di media sosial. Dugaan korupsi tersebut dibongkar dengan melakukan aksi protes di Balai Kota Depok. Aksi itu kemudian viral.

Sandi membawa poster bertulisan ‘Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan!!!’.

Salah satu dugaan korupsi yang diungkap Sandi ialah pengadaan sepatu pada 2018. Menurut Sandi, sepatu yang diterima oleh dia dan rekan kerja ini tidak sesuai dengan spesifikasi.

Sandi mengatakan ada dugaan pemotongan terkait insentif mitigasi dan penyemprotan disinfektan. Seharusnya, setiap petugas mendapatkan insentif Rp 1,7 juta, tapi yang diterima hanya Rp 850 ribu.

Dia mengaku menerima ancaman berupa desakan untuk mengundurkan diri hingga diberi surat peringatan (SP) oleh atasannya seusai aksinya itu. Dia juga mengaku dijutekin.

Kejaksaan Negeri Depok juga mulai menyelidiki dugaan korupsi pengadaan sepatu di Dinas Damkar Depok. Kejari menyebut telah mengumpulkan data dan informasi terkait dugaan korupsi sepatu damkar tersebut sejak bulan Maret.