Eranasional.com – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa secara resmi menyampaikan permohonan maaf serta klarifikasi atas dugaan perayaan hari ulang tahunnya yang memicu kerumunan.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang telah membaca berita atau video viral dengan bunyi pesta ulang tahun Khofifah ada kerumunan atau serupa,” kata Khofifah, dikutip Eranasional.com dari instagram @jatimpemprov.

Lebih lanjut, ia pun menjelaskan beberapa hal. Menurutnya ada beberapa pesan yang terdistorsi.

“Bahwa syukuran tanggal 19 Mei semua persiapan tanpa sepengetahuan apalagi persetujuan saya. Berita yang muncul cenderung tidak faktual dan tidak obyektif,” katanya.

“Tidak ada lagu ulang tahun, tidak ada ucapan ulang tahun, tidak ada bersalam atau berjejer, juga tidak ada potong kue tart ultah.”

Ia juga mengatakan dalam acara itu sebenarnya ada santunan ke anak-anak yatim dan sholawat Nabi. Acara juga berisi penyerahan buku penanganan  Covid-19 oleh salah satu dokter Universitas Airlangga.

“Selesai acara mereka makan terus pulang … Yang hadir Wagub (tanpa istri), saya tanpa putera, sekda dan beberapa OPD semua tanpa pendamping sebanyak 31 orang,” katanya.

Ia mengatakan memang ada band yang dipakai. Soal munculnya penyanyi Katon Bagaskara, ini terkait kegiatan giat di Surabaya dengan Sekda.

“Tempat di halaman luar rumdin kapasitas normal bisa 1000 orang, jika ditambah samping bisa sampai 1500 orang. Tetapi yang hadir 31 orang plus 10 anak yatim dan 8 tim sholawat dan rebana,” tulisnya lagi.

“Angle yang diambil terkesan berkerumun saya mohon maaf, tidak ada terbersit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah, jauh dari tradisi saya. Posisi berdiri adalah posisi jelang bubaran karena pada dasarnya undangan duduk. Kecuali tim catering dan bagian umum.”


“Lepas dari itu semua saya sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya telah menjadikan suasana terganggu.”

Sebelumnya Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Jatim, Heru Tjahjono, menyatakan bahwa aksi kerumunan acara ulang tahun yang terjadi di rumah dinas Gubernur Jatim adalah idenya sendiri. Ia mengatakan bahwa acara tersebut merupakan sebuah kejutan yang disiapkan oleh beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Jatim.

“Idenya dari saya, idenya dari saya. Saya selaku pimpinan tertinggi di OPD, karena Ibu selalu memperhatikan stafnya. Ibu Gubernur sebenarnya enggak mau seperti ini,” kata Heru, di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jumat (21/5/2021).