Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat mengunjungi posko oksigen gratis di Pekalongan

Kota Pekalongan – Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan apresiasi kepada para pemuda kota Pekalongan atas aksinya membantu warga yang tengah menjalankan isolasi mandiri (isoman) dan membutuhkan tabung oksigen secara gratis.

Hal itu diungkapkan Mensos Risma saat berkunjung di Kota Pekalongan, usai melihat penyaluran bantuan sosial yang didampingi Forkopimda.

“Terima kasih buat teman-teman Dapur Peduli dan Gema Kota Pekalongan atas kegiatan yang mulia ini. Semoga Allah membalas kebaikan teman-teman semua. Jangan lelah untuk berbuat baik,”kata Risma saat menyambangi lokasi Dapur Peduli di Jalan Agus Salim (Ex Teras Bali) Kota Pekalongan pada hari Selasa (27/7/2021) kemarin.

Usai kunjungan Mensos, Koordinator Dapur Peduli Hamid Alkaff mengungkapkan bagaimana awal kegiatan ini terbentuk.

“Awalnya kita berbagi membantu orang-orang isoman, berupa makanan, vitamin, kalau anak-anak ada susu, pampers maupun lainnya. Tapi semakin kesini yang dibutuhkan oksigen. Kita pernah pengalaman mengirimkan oksigen kepada salah satu saudara, tapi enggak terkejar (meninggal). Akhirnya kita memutuskan untuk konsentrasi ke oksigen. Kita berfikir yang dibutuhkan lebih oksigen, kalau makanan mungkin sudah banyak yang membantu atau beli melalui kurir,” jelas Hamid saat ditemui eranasional di poskonya. Rabu (28/7/2021).

“Setiap hari rata-rata sebanyak 150 tabung oksigen yang kita berikan. Untuk ukuran tabung rata-rata yang 1 meter³, kalau darurat butuh yang besar kadang kami pinjamkan,” tambah Hamid.

Saat ditanya, apa saja yang disampaikan ke Mensos saat berkunjung ke poskonya. Ia mengeluhkan ketersediaan tabung oksigen yang kurang mendapat pasokan.

“Yang kita keluhkan dan rasakan disini ketersediaan tabung oksigen yang terkadang beberapa hari tidak mendapat pasokan. Bu Risma memberikan solusi dan sudah disampaikan langsung oleh Walikota Pekalongan, agar ketersediaan oksigen tercukupi untuk orang-orang yang butuh,” keluhnya.

“Kita juga butuh dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah kota Pekalongan. Tidak hanya butuh dana, kita butuh tangan yang kuat untuk mendobrak orang-orang ini, oksigen ini. Tabung terutama. Kadang ada tabung tapi tidak ada oksigennya ataupun sebaliknya. Tangan yang kuat disaat seperti ini ya pemerintah, aturan. Kita butuh regulasi dari pemerintah,” tegas Hamid.

Ketua Gema, Mustafa Alatas menambahkan permintaan oksigen berasal dari berbagai Kota dan Kabupaten Pekalongan, Batang, Pemalang, Tegal bahkan sampai dengan Semarang.

“Tabung oksigen ini untuk warga yang isolasi mandiri Covid-19 yang membutuhkan oksigen. Syarat mendapat tabung oksigen harus menunjukkan foto KTP dan bukti positif Covid-19,” terang Mustafa.

Reporter: MAH