BOGOR – Setelah 2 akhir pekan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), lalu lintas di Jalur Puncak, Bogor sepi. Mobilitas kendaraan turun lebih 80%. Polisi juga masih melakukan penyekatan di Jalur Puncak Bogor.
Kapolres Bogor, AKBP Harun menuturkan, berdasarkan pemantauan selama 2 pekan PPKM level empat, jalur Puncak Bogor terpantau lenggang. “PPKM level empat ini, Jalur Puncak Sepi. Bahkan, rekayasa one way biasanya dilakukan weekend, tidak ada. Volume kendaraan bisa turun 80%,” kata Harun, Sabtu (31/7/2021).
Dia mengatakan ada dua faktor yang mempengaruhi menurunnya aktivitas kendaraan di Puncak. Pertama, penyekatan dilakukan serempak di wilayah aglomerasi Jabodetabek. Sehingga kendaraan yang melintas jarak jauh akan melewati sekat-sekat. “Polres Bogor pun melakukan penyekatan, pertama di Simpang Gadog dan Riung Gunung, Puncak,” paparnya.
Cara bertindaknya sama, di luar pelat F atau yang tidak bisa menunjukkan KTP Bogor langsung diputar balik. “Tidak ada perubahan. Awal PPKM kita menjaring 1.000 hingga 2.000, saat ini di bawah 500 kendaraan yang diputarbalikan,” katanya.
Kedua, masyarakat saat ini lebih patuh bahwa pada masa PPKM lebih baik di rumah dan mengurangi aktivitas di luar.
Penurunan volume kendaraan tidak hanya di Jalur Puncak, Kapolres Harun menyebut dari 12 titik sekat di Kabupaten Bogor, rata-rata penurunan volume kendaraan mencapai 50%. “Wilayah perbatasan yang menjadi perhatian kami, seperti Cibinong, Puncak, Cileungsi, Parung, Cigombong dan rata-rata volume kendaraan menurun 50%,” tambah Harun.
Selama PPKM level empat, Harun meminta, masyarakat untuk menahan diri beraktivitas di luar. Jika terpaksa beraktivitas, harus menjalankan protokol kesehatan. “Menggunakan masker dengan benar, menjaga jarak, mengurangi mobilitas serta tidak berkerumun,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan