Tangerang Kota – Anggaran pengadaan pakaian anggota DPRD Kota Tangerang 2021 naik dua kali lipat dari Rp312,5 juta menjadi Rp675 juta. Anggaran pakaian dinas diketahui untuk membeli sejumlah merek fesyen ternama dunia dengan harga premium.

“Louis Vuitton ini untuk yang PDH (pakaian dinas harian) ada dua setel, yang PSR (pakaian sipil resmi) itu mereknya Lanificio Di Calvino, sementara PSH (pakaian sipil harian) mereknya Theodoro, terakhir PSL (pakaian sipil lengkap) mereknya Thomas Crown,” ujar Pokja ULP Pengadaan Bahan Pakaian Sekretariat Dewan DPRD Kota Tangerang, Hadi Sudibjo, Senin, 9 Agustus 2021.

Hadi menuturkan spesifikasi bahan itu ditentukan oleh pejabat pembuat komitmen (PPK). PPK selanjutnya memohon untuk ditenderkan.

“Yang jelas dari PPK memohon kemari untuk ditenderkan. Kalau spesifikasi pada dasarnya itu datangnya dari PPK, dia sudah terbentuk lab dan di kita hanya bisa melihat hasilnya. Hasilnya lab itu ada untuk kita mengevaluasi itu sesuai atau tidak sesuai dengan yang diinginkan,” jelasnya.

Hadi menjelaskan pengadaan pakaian DPRD Kota Tangerang itu diikuti empat perusahaan. Hasil pemenang itu telah ditentukan pada 21 Juli 2021.

“Peserta ada banyak yang berminat, tapi yang nawar itu ada empat perusahaan. Nah, empat itu dievaluasi yang memenuhi syarat. CV Adhi Prima Sentosa sebagai pemenang tender itu,” katanya.

Sebelumnya, anggaran pengadaan pakaian untuk anggota DPRD Kota Tangerang pada 2021 dibanderol sebesar Rp675 juta. Angka tersebut naik dua kali lipat bila dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp312,5 juta.

Hal tersebut terlihat di situs https://lpse.tangerangkota.go.id/eproc4/lelang. Anggaran pengadaan bahan pakaian DPRD Kota Tangerang 2021 mencapai Rp675 juta, sementara pada 2020 hanya sebesar Rp312,5 juta.

“Itu saya belum lihat perbandingan dengan tahun lalu ya,” ujar Sekretaris DPRD Kota Tangerang Agus Sugiono, Rabu, 4 Agustus 2021.

Menurut Agus anggaran sebesar Rp675 juta tersebut diperuntukan kepada 50 anggota dewan yang ada di wilayahnya. Anggaran tersebut disiapkan untuk pakaian sipil lengkap (PSL), pakaian sipil resmi (PSR), pakaian sipil harian (PSH) dan pakaian dinas harian (PDH) sebanyak dua setel.

“Untuk 50 anggota dewan itu, 4 jenis pakaian, per orangnya dapat 5 setel. Jadi total 250 setel. PSL kan lengkap dengan dari dan jas, PSR itu yang ada peci-nya,” katanya.

Agus menambahkan dari 250 setel pakaian itu bila dikalkulasikan dari anggaran yang disediakan maka masing-masing pakaian dihargai Rp2,7 juta. Namun demikian, Agus tak mengetahui persis nominal per pakaian, karena yang menilai adalah pemenang lelang.

“Ya enggak tahu itu kan lelang. Lelangnya bagaimana kan, saya enggak tahu. Kan lelang. Harga penawaran segitu di LPSE,” jelasnya.