JAKARTA – Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan mengatakan, tim Raimas Backbone tetap akan melakukan patroli seperti biasa, walaupun pimpinannya Aipda Monang Parlindungan Ambarita telah dimutasi. Hal ini untuk mematahkan stigma masyarakat yang menganggap Raimas Backbone tidak akan berjalan tanpa adanya Ambarita.

“Ya, itulah kekuatan medsos (anggap Raimas Backbone tidak berjalan). Semoga ini bisa diluruskan,” ujar Erwin saat dihubungi Tempo, Ahad, 31 Oktober 2021.

Selain itu, Erwin mengatakan Raimas Backbone hanya salah satu tim dalam Satuan Sabhara Polres Metro Jakarta Timur. Raimas, kata Erwin, merupakan tim yang bertugas membubarkan massa sesuai nama “raimas” yang berarti pengurai massa.

Ia mengatakan ada banyak tim lainnya di satuan tersebut yang juga rutin menggelar patroli.

“Selama ini masyarakat menganggap hanya Raimas saja yang berpatroli, dengan penjelasan ini semoga bisa mengedukasi masyarakat,” ujar Erwin.

Sebelumnya, nama Raimas Backbone diperbincangkan di media sosial setelah video Aipda Ambarita yang menggeledah ponsel warga viral di media sosial. Tindakan itu dianggap melanggar standar prosedur yang berlaku dan tindakan arogan kepolisian.

Setelah viral, Aipda Ambarita kemudian dimutasi dari Banit 51 Unit Dalmas Satuan Sabhara Polres Metro Jakarta Timur ke Humas Polda Metro Jaya. Surat mutasi itu keluar pada 20 Oktober 2021.

Menanggapi peristiwa itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi total terhadap tim Sabhara seperti Tim Jaguar hingga Tim Raimas Backbone. Evaluasi dilakukan berupa pembekalan pengetahuan soal HAM dan standar prosedur pemeriksaan warga.

“Jadi enggak seperti sekarang, debat kusir enggak jelas, demikian juga dia memahami UU yang melekat pada dirinya, menggeledah orang, memeriksa orang yang tertangkap tangan dan sebagainya,” kata Fadil.