Pekalongan – Ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil laut dengan menggelar perayaan Sadranan atau Sedekah Laut kembali digelar di Pelabuhan Perikanan Kota Pekalongan, Senin (15/11/2021).

Setelah pada tahun 2020 tak digelar, perayaan kembali dilaksanakan secara sederhana pada tahun ini dan tak semeriah pada tahun 2019 sebelum pandemi berlangsung.

“Pada masa pandemi tahun 2020 lalu tidak ada. Alhamdulillah, tahun ini ada meski sederhana. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, yang ada wayang dan sintren. Kali ini hanya larung sesaji saja,” kata Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid kepada eranasional.

Walikota menambahkan, bahwa perayaan itu merupakan tradisi para nelayan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil laut .

“Tidak ada maksud dan tujuan lain. Hanya ungkapan rasa syukur para nelayan yang sudah mencari rezeki dilaut, dan sebagai bentuk penghormatan,” katanya.

Ia berharap, perayaan tersebut bisa menjadi awal kebangkitan sektor perikanan di Kota Pekalongan, termasuk akan dibangunnya pelabuhan onshore.

“Semoga ini menjadi semangat bagi teman-teman nelayan dan tonggak, awal kebangkitan sektor perikanan,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Imam Menu menjelaskan perayaan Sadranan sudah diadakan secara rutin tiap tahun, namun kali ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya.

“Meskipun ditengah pandemi budaya ini tetap kita selenggarakan, karena ini salah satu budaya lokal yang sakral dan harus dilestarikan. Setiap tahun kita rutin. Namun kali ini, hanya menyelenggarakan Larung sesaji saja,” katanya. (em-aha)