Depok – Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan alasannya ngotot membangun monorel karena kemacetan di Kota Belimbing itu tidak bisa ditangani hanya dengan pelebaran jalan.

Menurut Idris, sebagai solusi kemacetan di Kota Depok, diperlukan moda transportasi dalam kota yang dapat menggantikan penggunaan kendaraan pribadi.

“Berdasarkan kajian pakar-pakar, selebar apapun jalan di Depok pasti akan terjadi kemacetan, karena migrasinya besar, maka alternatifnya mewujudkan moda transportasi yang lain,” kata Idris kepada wartawan Selasa 28 Desember 2021.

Jika monorel dapat terwujud, dibutuhkan pula subsidi dari pemerintah untuk dapat menarik konsumen. “Karena naik transportasi monorel ini mahal kayak di Malaysia, Singapur, makanya harus tetap ada subsidi dari pemerintah,” kata Idris.

Idris mengklaim, Dinas Perhubungan Kota Depok dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pun setuju membangun monorel tersebut, hanya tinggal menunggu pengesahan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

Persetujuan itu berupa perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Depok. “Tinggal menunggu persetujuan pengesahan tandatangan dari pak Menteri,” ujarnya.

Wali Kota Depok itu menambahkan, calon kontraktor pun sudah banyak yang mendaftar untuk mengikuti lelang proyek monorel bernilai triliunan rupiah ini. “Nanti kalau pengesahannya sudah ada berarti nanti tinggal kita lakukan proses lelangnya, rencana kita bisa tahun depan,” kata Idris.