Dewi (47), emak-emak asal Kelurahan Panjang Wetan rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng di Pasar Sorogenen. Foto : Hakim

Pekalongan – Ratusan pedagang dan warga menyerbu operasi pasar minyak goreng yang digelar oleh Dinas Perdagangan, Koperasi (Dindagkop) dan UKM Kota Pekalongan di Pasar Sorogenen, Selasa (22/2/2022) pagi.

Mereka tampak antusias dan rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng. Salah satunya Dewi (47), emak-emak asal Kelurahan Panjang Wetan.

“Ikut antre dari jam 08.30 WIB. Alhamdulillah sangat membantu, susah cari minyak goreng karena langka. Harga biasanya sampai Rp19 ribu, ini cuman Rp13.500,” katanya.

Hal yang sama diutarakan oleh Atifa (45), warga Poncol yang mengaku ikut menaikkan harga gorengannya karena susah untuk mendapatkan minyak goreng.

“Sangat membantu, karena harga minyak curah masih tinggi dan langka. Harapannya supaya Pemerintah bisa menekan harga dan menjamin stok minyak, apalagi sebentar lagi puasa. Ini aja kita sudah ikut menaikkan harga gorengan mas,” kata Atifa yang sehari-hari  berjualan makanan.

Kepala Dindagkop UKM Kota Pekalongan, Budiyanto mengatakan ada 4.000 kupon yang sudah disediakan.

“Hari ini ada 2.000 kupon untuk Pasar Sorogenen dan 2.000 lagi Pasar Kraton. Nanti hari kamis juga ada lagi 4.000 kupon untuk Pasar Grogolan dan Kuripan. Dari bulog juga ada 1.000, nanti berupa beras dan produk lainnya,” terang Budi.

Adapun mekanismenya menurut dia sangat sederhana, masyarakat yang hadir dikasih kupon dan harus mencelupkan jarinya ditinta supaya tidak ada yang membeli berulang kali.

“Tiap kupon kita batasi maksimal 2 liter,” pungkasnya. (em-aha)