Pemkab Banyuwangi kembali menjalin kemitraan dengan Grab Indonesia. ( Foto : Saiful Rizal/Eranasional.com )

Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi kembali menjalin kemitraan dengan Grab Indonesia untuk pengembangan ekonomi digital di daerahnya. Fokus kerjasama kali ini selain pengembangan UMKM juga akan membantu UMKM memperluas pasar mereka ke sektor pemerintah melalui platform ‘Bela Pengadaan’.

Grab Indonesia telah dipercaya menjadi salah satu e-merchant (mitra toko daring) Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP) dalam Portal Bela Pengadaan. Lewat toko daring tersebut, berbagai kebutuhan lembaga pemerintahan dapat diakses secara mudah dan praktis, yang selanjutnya akan dilayani oleh Grab dan para mitra.

“Kami sudah bertemu dengan jajaran manajemen Grab untuk memperpanjang kerjasama pengembangan UMKM lokal. Bedanya, pasar UMKM kini juga diperluas untuk bisa ikut dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Ini tentunya sangat menguntungkan UMKM,” kata Ipuk pada Jum’at (11/3).

Menurut Ipuk, belanja pemerintah menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan sektor UMKM selama masa pandemi. Kerja sama dengan Grab ini, kata dia, merupakan bentuk dukungan swasta dan pemerintah pusat untuk mendukung keberlangsungan usaha UMKM di tengah pandemi serta mempercepat transformasi digital mereka.

“Belanja pemerintah ini kan besar, dengan program dari pemerintah pusat yang membuka peluang besar bagi pelaku usaha mikro, tentunya akan dapat menjaga keberlangsungan usaha mereka. Dan, kami pemkab siap berkolaborasi dengan pihak manapun yang bisa memperluas pasar UMKM Banyuwangi,” kata Ipuk.

Achmad Ferry Hardianto, City Manager Greater East Java Grab Indonesia menjelaskan bahwa Grab Indonesia dan Pemkab Banyuwangi sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan pemkab Banyuwangi untuk mengembangkan ekonomi digital sejak 2020.