Pekalongan – Tinggal di Tanah Suci selama 40 hari akan membuat calon jemaah haji (calhaj) merindukan suasana kampung halamannya, mulai dari keluarga hingga makanan.
Salah satunya Basuni (56), warga asal kelurahan Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan ini mengaku bakal kangen makanan khas Pekalongan yang terbuat dari potongan nangka muda dengan perpaduan kelapa parut yang dibumbui.
“Bakalan kangen megono, karena hampir tiap hari makan itu. Mau bawa, tapi takut nanti basi. Jadi, kita bawa makanan kering seperti rambak dan keripik supaya tidak jenuh disana,” katanya kepada eranasional, Sabtu (2/7/2022).
Basuni mengaku lega dan senang setelah 11 tahun penantian, akhirnya ia bersama istrinya bisa berangkat ke Tanah Suci Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji 1443H/2022M.
“Alhamdulillah senang banget, udah menunggu dari tahun 2011 dan sempat ditunda 2 tahun karena Covid-19,” lanjutnya.
Basuni menambahkan, ia bersama istrinya sudah mempersiapkan segala sesuatu jelang keberangkatan. Mulai dari kesehatan fisik dan mental yang matang, kelengkapan pakaian hingga obat-obatan.
“Insya Allah sudah kita siapkan semuanya, dan kita berharap nantinya menjadi haji yang mabrur, ibadahnya meningkat dan pulang dengan selamat,” pungkasnya.
Sebanyak 162 calhaj asal Kota Pekalongan dilepas oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid didampingi Forkopimda, Ketua DPRD, Dandim dan Kapolres setempat di Halaman Setda, Sabtu (2/7/2022) dini hari untuk menuju embarkasi Donohudan Solo sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Sebelum keberangkatan, Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan berpesan kepada seluruh calhaj kloter 43 supaya mengikuti instruksi para pembimbing kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) maupun petugas haji.
“Pesan saya, jaga kesehatan, ikuti instruksi para pembimbing dan petugas haji. Sabar, karena disana serba antri, perlakuan juga sama, tidak ada yang diprioritaskan. Apalagi cuaca disana saat ini mencapai 50 derajat,” ujarnya.
Aaf berharap, para jamaah nantinya bisa menjadi haji yang mabrur, serta berangkat dan kembali ke rumah dengan selamat.
“Kami juga memohon kepada para jamaah untuk mendoakan kami supaya bisa menjalankan amanat sebaik-baiknya. Bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Pekalongan, seperti banjir rob, pembangunan Pasar Banjarsari, pemulihan ekonomi, dan sebagainya,” pungkasnya. (em-aha).
Tinggalkan Balasan