Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen sedang berbincang dengan pengunjung Festival Kuliner Kota Pekalongan. (Foto : Abdul Hakim)

Pekalongan – Ditandai dengan pelepasan burung merpati dan balon, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen resmi membuka Festival Kuliner yang digelar oleh Dindagkop-UKM Kota Pekalongan di Lapangan Mataram setempat, Rabu (13/7/2022).

Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djuniad mendampingi Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng mengunjungi beberapa stan makanan khas Pekalongan yang ada di festival tersebut, seperti stan pindang tetel dan mie so.

Usai berkeliling melihat stan, Gus Yasin mencicipi salah satu makanan dan minuman khas Kota Pekalongan, mie so dan kopi tahlil.

“Mie so dan kopi tahlil Pekalongan rasanya mantab. Kopi tahlil ini khasnya ada rempah-rempahnya itu yang berbeda dari kopi lain. Selain itu, dari dulu saya juga suka megono. Salah satu makanan khas lain kota Pekalongan,” pujinya.

Menurutnya, dengan adanya kegiatan festival kuliner yang berlangsung selama lima hari tersebut bisa memunculkan diskusi dan ide kreatif untuk memajukan UMKM Kota Pekalongan, sekaligus sebagai ajang promosi makanan khas daerah.

“Terima kasih untuk Pemkot Pekalongan yang sudah menginisiasi untuk menyatukan para pelaku UMKM dan mengangkat makanan-makanan khas kuliner Pekalongan. Saya harap, nantinya bukan dijajakan di Pekalongan saja, tapi juga diluar,” katanya.

HA Afzan Arslan Djuniad, Walikota Pekalongan menambahkan, kegiatan festival ini sebagai upaya Pemkot untuk membangkitkan UMKM kota Pekalongan pasca pandemi, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang jatuh pada tanggal 12 Juli 2022 kemarin.

“Masyarakat Kota Pekalongan ini suka kuliner, jadi kita adakan di ruang terbuka tanpa adanya tiket masuk dan parkirannya lebih luas. Untuk prokesnya diharap bisa terjaga. Semoga festival ini berdampak positif untuk pemulihan ekonomi, terutama kuliner,” tuturnya.

Endang Rus (65), salah satu pelaku UMKM dan peserta festival yang berjualan makanan khas Pekalongan sego (nasi) megono otot mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut. Selain untuk lebih dikenal masyarakat, juga meningkatkan omset penjualannya.

“Kami jualan sego megono otot, ciri khas Pekalongan. Otot sapi dicampur nasi megono dan acar. Setiap event kuliner Pekalongan kami selalu ikut, supaya dagangan kami bisa semakin dikenal dan makin banyak pesenan,” kata Endang, yang setiap paginya jualan di alun-alun Kota Pekalongan.

Diketahui, 70 stand kuliner dan craft, 6 foodtruck, live music, senam zumba, talk show, game competition, berbagai kegiatan lomba, pentas seni dan budaya akan ikut meramaikan festival yang berlangsung dari tanggal 13 hingga 17 Juli 2022 tersebut. (em-aha)