Warga Kelurahan Kandang Panjang sedang gotong royong menghias area gapura saat mengikuti lomba gapura tahun 2019 lalu. (Foto:AbdulHakim/eranasional)

Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bakal kembali menggelar lomba gapura untuk warga Kota Pekalongan pasca dua tahun pandemi Covid-19 ditiadakan, dengan mengusung tema Pekalongan Rahat atau Merawat Pekalongan.

Kegiatan antar kelurahan se-Kota Pekalongan tersebut dilakukan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), dengan total hadiah mencapai Rp29,5 juta.

“Makna dari tema yang diusung yakni semangat gotong royong dan semangat nasionalisme menyambut HUT RI dengan menyelaraskan nilai-nilai lokal Kota Pekalongan dan kegotongroyongan,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Pekalongan, Soesilo saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (14/7/2022).

Ia menambahkan, edaran lomba gapura saat ini sudah disebar dan pendaftaran dimulai pada 1 Agustus 2022 di Bagian Pemerintahan. Nantinya, hanya ada 1 perwakilan untuk setiap kelurahan dengan melampirkan deskripsi, narasi, dan lokasi gapura yang akan dilombakan.

“Penilaian lomba akan dilakukan pada 14-17 Agustus dengan pengambilan foto pada waktu tersebut, dan pada 17 Agustus akan diumumkan pemenangnya,” beber Soesilo.

Dikatakan Soesilo, Pemkot Pekalongan menargetkan 27 kelurahan turut semua dalam lomba ini. Terkait juara dan hadiah, juara 1 Rp10 juta, juara 2 Rp7 juta, juara 3 Rp5 juta, harapan 1 Rp3 juta, harapan 2, Rp2,5 juta, dan harapan 3 Rp2 juta.

“Kriteria penilaiannya yakni semangat gotong royong para warga, originalitas, keunikan dan kreativitas, unsur keindonesiaan, dan sebagainya,” papar Soesilo.

Soesilo mengajak masyarakat memanfaatkan momen ini untuk menggali ide kreatif, membangkitkan gotong royong di masyarakat, dan menyambut semangat HUT RI.

“Harapannya lomba seketeng ini berjalan lancar dan dapat memeriahkan HUT RI, melestarikan tradisi dan nilai kedaerahan, membangkitkan gotong royong, persatuan, serta semangat nasionalisme warga Kota Pekalongan,” pungkas Soesilo. (*)