Pekalongan – Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid memastikan kasus cacar monyet atau monkeypox belum ditemukan di daerahnya.
“Alhamdulillah, sejauh ini di Kota Pekalongan belum ada indikasi kasus yang mengarah ke cacar monyet,” tegas Aaf, sapaan akrab Walikota.
Aaf mengatakan, meski belum ditemukan kasus dan untuk mencegah penyebaran monkeypox, saat ini Pemerintah Kota Pekalongan sedang mengintensifkan tracing warganya yang baru pulang dari luar negeri.
“Mudah-mudahan penyakit tersebut tidak masuk ke Kota Pekalongan. Kami juga terus berupaya melakukan pencegahan dengan mentracing warga yang baru pulang dari luar negeri, seperti yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan provinsi,” kata Aaf, Rabu (24/8/2022).
Aaf menghimbau kepada masyarakat Kota Pekalongan untuk meningkatkan kewaspadaan dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan harapan warga tidak terjangkit cacar monyet tersebut.
“Kami mengimbau kepada warga untuk selalu menerapkan PHBS. Dan jika mengalami gejala, segera periksa tanpa harus menunggu infeksinya semakin parah supaya dilakukan pemeriksaan lebih cepat, agar potensi penularan penyakit tersebut bisa dikendalikan lebih baik,” tandasnya.
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan satu pasien pertama terkonfirmasi kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia yang ditemukan di DKI Jakarta. Pasien itu adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun dan baru bepergian dari luar negeri.
Hal ini harus diwaspadai agar tidak menular secara luas. Pasien pertama cacar monyet di Indonesia, memiliki ciri demam, pembesaran kelenjar limfa, ruam di muka, telapak tangan, dan kaki.
Setelah dilakukan tes PCR yang diambil dari sampel lesi ruam, pasien pun dinyatakan terkonfirmasi positif cacar monyet. (*)
Tinggalkan Balasan