Pekalongan – Dalam rangka mengasah bakat pelajar SD/MI sekaligus menumbuhkan kegemaran membaca dan kecintaan budaya lokal, 50 siswa mengikuti lomba bercerita yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus), Rabu (24/8/2022) lalu.
Usai membuka acara, Kepala Dinarpus Kota Pekalongan, Muhammad Sahlan melihat usia dini merupakan masa yang tepat untuk mengenalkan dan membiasakan diri dengan kegiatan positif, diantaranya kegemaran membaca dan bercerita.
Terlebih, peserta diminta menceritakan cerita lokal yang mempunyai pesan untuk meningkatkan kualitas hidup di masa mendatang.
Ia tak menduga di zaman kecanggihan teknologi yang maju pesat, antusias pelajar SD/MI dan guru pendamping untuk mengikuti lomba bercerita begitu besar.
“Saya tidak menduga, peserta yang sudah mendaftar, semua hadir, saya sangat mengapresiasi karena ini menjadi keseimbangan di zaman teknologi yang semakin canggih,” ungkapnya.
Sahlan mengatakan, berbicara di depan audiens adalah bagian dari kepemimpinan dimana terdapat keberanian dan kepercayaan diri, modal emas yang tepat jika ini ditanamkan sejak usia dini.
“Apabila bakat bercerita dikembangkan optimal pada anak, tidak menutup kemungkinan kedepan bisa menjadi mubaligh, orator atau politisi, ke depan mereka akan memiliki masa depan yang cerah,” imbuhnya.
Ditambahkan, kabid perpustakaan Dinarpus, Ismanto, tujuan kegiatan ini selain untuk menanamkan budaya gemar membaca dan bercerita, juga untuk mempersiapkan perwakilan kota Pekalongan untuk maju ke lomba cerita tingkat provinsi tahun 2023.
“Lomba di tingkat provinsi tahun 2022 tidak ada sehingga kita punya harapan tahun depan kita punya calon untuk tampil di tingkat provinsi dengan waktu pembinaan yang agak panjang sehingga lebih siap dan maksimal,” bebernya.
Bertindak sebagai juri, Ketua PKK, Inggit Soraya menyebutkan indikator penilaian lomba bercerita antara lain teknik penyampaian, kostum, ekspresi, dan penguasaan materi.
Setelah melihat penampilan peserta, menurut Inggit anak-anak kota Pekalongan punya potensi yang sangat baik, perlu adanya dukungan dari pemkot untuk terus melatih mereka agar bakat tersebut tidak hilang namun justru bisa membawa nama harum kota Pekalongan.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil penilaian juri juara I, II, III diraih oleh Herlian Atha Tsanny, siswa SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang dengan skor 2658, Nabila Khanza Azzahra, SDN Podosugih total nilai 2583 dan Areta Vega Larasati dengan skor 2485 dari SD Medono 07. (*)
Tinggalkan Balasan