Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melakukan fogging dirumah warga.

Pekalongan – Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut mengalami peningkatan. Tercatat, mulai dari bulan Januari sampai akhir September terdapat 115 kasus, dan 2 diantaranya meninggal dunia.

“Untuk tahun 2021 lalu, selama setahun ada 39 kasus dan 2 orang meninggal. Sedangkan tahun ini mengalami peningkatan, yakni 115 kasus dan yang meninggal ada 2 orang,” kata Opik Taufik SKM, Administrator Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan, Rabu (6/10/2022).

Menurut data yang ia terima, kasus DBD paling banyak terdapat di Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Pekalongan Selatan.

“Kasus ini hampir ada di semua wilayah Kota Pekalongan. Ini karena kondisi cuaca yang tidak menentu, misalnya hari ini hujan besoknya panas. Paling banyak kasusnya di Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Pekalongan Selatan,” terangnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, agar melakukan pencegahan DBD dengan meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Karena kasus DBD bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinkes, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab setiap orang.

“Jika rumah kita bersih tapi kiri dan kanan masih kotor serta banyak nyamuk juga percuma. Mari, kita jaga kebersihan lingkungan sekitar,” tegas Opik.

Opik menambahkan, Dinkes juga melakukan berbagai upaya pencegahan dengan pemeriksaan jentik secara berkala, pemberian abate jentik positif, serta penyuluhan ke masyarakat.

“Belum lama ini kami mengadakan penyuluhan dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat. Kami meminta masyarakat untuk waspada terhadap DBD dan menanggulanginya dengan menjaga kebersihan lingkungannya,” tuturnya.

Selain itu, Dinkes juga melakukan pelacakan kasus DBD berdasarkan kasus di rumah sakit (RS). Ketika ada pasien DBD lapor ke Dinkes, jika rumah penderita dan sekitarnya memenuhi syarat penyemprotan (fogging) maka akan dilakukan fogging.

Namun, menurut Opik, penyemprotan fogging bukan penyelesaian masalah. Yang paling penting yakni menjaga kesehatan masing-masing, menjaga kebersihan lingkungan rumah, kemudian melaksanakan kebersihan lingkungan secara serentak dan rutin.

“Karena DBD ini bisa mengenai semua usia baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua,” pungkasnya. (*)