Tingkat kunjungan Museum Batik Pekalongan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Pekalongan – Pandemi Covid-19 selama dua tahun ini membatasi ruang gerak setiap orang. Karenanya, ketika kasus Corona mulai melandai, banyak dari mereka yang ingin berwisata, salah satunya di Museum Batik Pekalongan.

“Alhamdulillah, tingkat kunjungan pengunjung pada tahun ini cukup ramai dibanding tahun sebelumnya karena adanya pandemi Covid-19,” jelas Kepala UPTD Museum Batik Kota Pekalongan, Akhmad Asror.

Akhmad mengatakan, tingkat kunjungan pada tahun ini cukup berubah karena sekolah sudah melakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka dan meningkatnya aktivitas masyarakat. Alhasil, hingga akhir Oktober 2022 realisasi pendapatan asli daerah (PAD) pun mengalami peningkatan dengan menyumbang sekitar Rp84 juta.

“Tingkat kunjungan ke Museum Batik Kota Pekalongan mencapai 18 ribuan orang dengan menyumbang pendapatan asli daerah sekitar 82 persen dari target Rp103 juta,” katanya.

Akhmad menambahkan, bahwa dengan menyisakan waktu kunjungan sekitar dua bulan ke depan, pihaknya optimistis target pendapatan asli daerah 2022 sebesar Rp103 juta akan terlampaui.

“Untuk kunjungan mancanegara sudah mencapai jumlah 50 orang sudah semakin baik dibanding tahun sebelumnya yang hanya 1 atau 2 orang saja, tahun kemarin masih pandemi jadi masih kita buka tutup dalam beberapa bulan,” pungkasnya. (*)