Kemacetan di Pelabuhan Gilimanuk

Eranasional.com – Sekitar 3.000 kendaraan roda empat, baik kendaraan pribadi maupun logistik, masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, pada Hari Raya Natal 2022 dan mendekati tahun baru 2023.

“Kalau data yang kita terima dari ASDP, kendaraan roda empat masuk Bali itu sampai dengan tadi pagi hitungannya 24 jam kemarin, itu kalau kendaraan itu rata-rata sudah mencapai 3 ribu roda empat, itu yang hari kemarin,” kata Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana saat dihubungi, Senin (26/12).

Sementara masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua tidak signifikan.
“Kalau roda dua tidak terlalu banyak. Itu ASDP yang punya (data) lebih detail. Kami hanya (mencatat) global roda empat yang masuk ke Bali,” jelasnya.

Total orang yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk kemarin tercatat sekitar 27 ribu. “Tapi itu sebanding dengan yang keluar Bali itu 22 ribu orang, itu kemarin,” imbuhnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa puncak kendaraan roda empat dan orang masuk ke Bali sudah terjadi sejak tanggal 24 dan 25 Desember 2022. “Sepertinya kemarin, yang kemungkinan puncaknya yang 3 ribu kendaraan dan orang sudah mencapai 27 ribu. Kalau kita grafikkan angka tertingginya kemarin ini yang masuk dan keluar itu tertinggi kemarin,” jelasnya.

Sementara, untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polres Jembarana menerjunkan 166 personel dalam Operasi Lilin Agung. Mereka menyiapkan lima Posko Pengamanan di wilayah Kabupaten Jembrana.

Ada penebalan 125 personel dan kemudian dari Brimob ada 30 personel ,itu dari Polda Bali yang diterjunkan ke sini,” ujarnya.

Ia memperkirakan puncak arus balik melewati Pelabuhan Gilimanuk akan terjadi pada tanggal 1 atau 2 Januari 2023. Pihaknya sudah mengantisipasi adanya kepadatan.

“Kita sudah mempersiapkan pola kantong parkir untuk mengantisipasi. Kita sudah menyarankan ke ASDP untuk menerapkan pola padat. Nanti sebelum ada kepadatan biar tidak menunggu kepadatan dulu, baru ada perubahan pola atau penambahan kapal. Tapi sejak awal itu, di tanggal 1 Januari, kita sudah sarankan untuk kapal yang beroperasi sudah ditambah dari 28 menjadi 32 (unit kapal),” jelasnya.

Ia juga mengatakan, antrean kendaraan tidak akan terjadi jika jumlah kapal dan cuaca cukup mendukung.

” Kalau ada kemacetan berarti ada satu kendala. Kita masih menunggu kapalnya kita kan bergantung dari kapal dan cuaca,” ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau, masyarakat jika akan melalui jalur darat dan melewati Pelabuhan Gilimanuk saat arus balik agar mengecek situasi dan informasi cuaca. Bila terjadi cuaca ekstrem, tentu Pelabuhan Gilimanuk ditutup sementara. (merd)***