Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid membuka Festival Imlek Pintu Dalem Kota Pekalongan. (Foto: Abdul Hakim)

PEKALONGAN, Eranasional.com – Pasca Pandemi, Festival Imlek Pintu Dalem yang diselenggarakan oleh Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Po An Thian bekerjasama dengan Dinparbudpora Kota Pekalongan, Jawa Tengah, kembali digelar.

Meski sempat  diguyur hujan, tak menyurutkan semangat dan antusiasme ratusan warga Kota Pekalongan untuk hadir memadati kawasan Jalan Belimbing menyaksikan Festival Imlek Pintu Dalem yang diselenggarakan selama 5 hari, yakni 1-5 Februari 2023.

Atrasi barongsai di Festival Imlek Pintu Dalem di Pekalongan. (Foto: Abdul Hakim)

Pementasan seni budaya Tionghoa dan atraksi barongsai dengan menyusuri stan-stan yang diikuti oleh warga maupun forkopimda mewarnai malam pembukaan festival tersebut.

“Karena hujan, tadi sempat ragu mau datang. Tapi, karena kami sekeluarga sudah terbiasa merayakan festival ini. Ya akhirnya kami datang, sekalian kumpul bareng keluarga dan teman-teman. Soalnya kan udah berapa tahun juga nggak ada acara ini. Kami berharap, acara ini sukses dan lancar,” kata Felix (44), warga Kelurahan Kauman.

Andi Waluyo, Ketua Panitia Perayaan Imlek menjelaskan bahwa, Festival Imlek Pintu Dalem ini masih satu rangkaian dari Perayaan Tahun Baru Imlek Tahun 2023 di Kota Pekalongan.

Masyarakat Pekalongan menyaksikan Festival Imlek Pintu Dalem di Pekalongan. (Foto: Abdul Hakim)

“Acara ini masih satu rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek, dan nanti ditutup dengan acara Cap Go Meh berupa ramah tamah. Karena sebelumnya ada pandemi, ini kita mulai lagi dari nol. Ada sekitar 40 stan kuliner dan multiproduk yang ikut memeriahkan acara ini,” katanya, Rabu (1/2/2023).

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab dipanggil Aaf usai membuka acara tersebut mengaku bersyukur, bahwa perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Pekalongan bisa berjalan lancar.

“Alhamdulillah kegiatan pembukaan Festival Imlek Pintu Dalem ini berjalan lancar meski diiringi sedikit gerimis. Akan tetapi, konon katanya ini yang diharapkan oleh masyarakat yang merayakan Imlek. Semoga hujannya bisa membawa  berkah bukan musibah,” ujarnya.

Festival Imlek Pintu Dalem, Pekalongan. (Foto: Abdul Hakim)

Menurutnya, melalui kegiatan festival ini menjadi salah satu bentuk kerukunan umat beragama di Kota Pekalongan yang sudah terjalin secara alamiah setelah tahun 1999.

“Kita harus bersama-sama merawat dan meningkatkan agar keberagaman di Kota Pekalongan tetap terajut dengan baik dan luar biasa. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) disini juga  terus mendukung agar masyarakat Kota Pekalongan  selalu hidup rukun berdampingan,” katanya.

Hal tersebut, kata dia, sebagaimana visi misi Pemerintah Kota Pekalongan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, sejahtera, berbudaya dan berlandaskan nilai-nilai religiusitas. (em-aha)