PEKALONGAN, Eranasional.com – Ramainya informasi isu penculikan anak yang terjadi di sejumlah daerah, baik melalui medsos atau dari mulut ke mulut membuat masyarakat Kota Pekalongan resah.
Bahkan, sempat beredar kabar tentang percobaan penculikan anak di seputar Alun-alun Kota Pekalongan yang terjadi pada Senin (30/1/2023) viral di media sosial. Tak hanya itu, dugaan kasus percobaan penculikan anak juga pernah dialami oleh salah seorang siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah (MII) Banyurip Ageng 01, Pekalongan Selatan pada Kamis (26/1/2023).
Berdasarkan keterangan dari Kepala Madrasah maupun siswi yang bersangkutan, Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki Budisusanto membenarkan kejadian tersebut. Dan saat ini masih melakukan pendalaman serta penyelidikan lebih lanjut.
Menanggapi ramainya isu itu, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Wahyu Rohadi mengimbau warga agar tidak segan melapor ke polisi jika mengetahui ada peristiwa pelanggaran hukum.
“Jika menemukan peristiwa apapun yang melanggar hukum, laporkan ke kami atau kantor polisi terdekat. Kami siap menindaklanjuti,” kata Kapolres.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan meningkatkan patroli di wilayahnya. Dia juga mengimbau para orang tua agar tetap waspada dan tidak perlu takut yang berlebihan.
“Apabila melihat atau mengetahui orang yang mencurigakan silahkan menghubungi Call Center 110 atau nomor Kapolres Pekalongan Kota dengan nomor Whatsapp 085747282701,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan, Zainul Hakim mengatakan, menindaklanjuti maraknya isu penculikan anak di sejumlah daerah, pihaknya juga sudah menyebarkan Surat Edaran (SE) ke seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD/TK, SD, dan SMP Kota Pekalongan.
Ia menegaskan, setiap sekolah diminta meningkatkan peran dalam mengawasi para pelajar selama berkegiatan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, seperti memperhatikan tingkat saat hadir dan kepulangan dari anak-anak didiknya.
“Kami juga menghimbau kepada anak-anak, apabila ada orang yang tak dikenal menyapa dan mengiming-imingi dengan memberikan uang atau barang tertentu, mengajak pergi ke suatu tempat dan mengaku-ngaku kenal dengan orangtua atau keluarganya, supaya berhati-hati dan waspada,” ujarnya, Kamis (2/2/2023).
Disamping itu, pihaknya meminta seluruh pihak sekolah untuk meningkatkan peran pengawasan dengan memberikan kesiapan kepada penjaga keamanan di lingkungan sekolah. Selain di dalam area sekolah, penjaga sekolah diminta awas terhadap murid-murid yang sengaja keluar area sekolah.
Begitu pun saat jam pulang, pihak sekolah harus memastikan bahwa peserta didiknya segera mengarah ke rumah masing-masing. Terutama anak jenjang PAUD dan SD yang sangat rentan menjadi korban kejahatan.
“Tentunya kepada orangtua, secara parenting kami sampaikan harus ditingkatkan sikap kehati-hatiannya saat mengantarkan maupun menjemput anak. Dipastikan anak harus dalam kondisi aman, mengingat karena menjelang pemilu kadang ada oknum yang membuat keresahan dan menganggu stabilitas daerah,” tandasnya. (em-aha)
Tinggalkan Balasan