Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Walikota Pekalongan, Aaf dan Wakil Walikota Salahudin.

PEKALONGAN, Eranasional.com – Berbagai program pembangunan terus digulirkan dan diwujudkan satu demi satu dalam dua tahun kepemimpinan Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid bersama wakilnya, Salahudin.

Sepanjang dua tahun terakhir kepemimpinannya, Walikota menyebut ada 4 permasalahan utama di Kota Pekalongan yang menjadi target untuk diselesaikan dan terus digarap, yakni penanganan banjir dan rob, pencemaran sungai dan limbah, permasalahan sampah, dan pembangunan Pasar Banjarsari.

“Untuk penanganan banjir dan rob, secara signifikan Kota Pekalongan telah mendapatkan anggaran dari Kementerian PUPR melalui BBWS sebesar Rp 1,24 Triliun,” kata Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan.

Akan tetapi, menurut Aaf, anggaran tersebut hanya cukup untuk menangani banjir rob melalui Sungai Loji dan Banger. Sehingga, masih dibutuhkan anggaran lagi sekitar Rp 800 miliar untuk menangani banjir melalui Sungai Bremi dan Meduri.

“Terkait pencemaran sungai dan limbah, kami terus berkoordinasi dengan daerah tetangga untuk sama-sama menuntaskannya. Sementara untuk masalah sampah, kami terus berupaya untuk mengurangi sampah bukan perluasan TPA, seperti menggunakan metode OOPS Mami,” jelasnya.

Kemudian, untuk masalah terakhir yakni yang paling diimpikan masyarakat Kota Pekalongan adalah pembangunan kembali Pasar Banjarsari.

“Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya anggaran Rp 163 miliar telah disetujui Kementerian PUPR dan proses pembangunannya InshaAllah bisa dimulai tahun 2023 ini,” katanya.

Menyongsong tahun ketiga, sejumlah program prioritas pun menanti untuk direalisasikan demi Kota Pekalongan yang lebih Sejahtera, Mandiri dan Berbudaya berdasarkan Nilai-nilai Religiusitas.

“Selain mengawal pembangunan tanggul banjir dan rob yang ditargetkan selesai akhir tahun ini. Kami juga fokus pembangunan pasar banjarsari, kolam renang, sport center, drainase, normalisasi sungai bremi-meduri, dan lainnya. Jadi, masih banyak PR yang harus kita lakukan,” bebernya.

Tak hanya pembangunan infrastruktur, fasilitas publik, destinasi wisata, aset budaya, kawasan perekonomian, hingga kawasan permukiman saja yang menjadi fokusnya. Dalam kepemimpinan Aaf –Salahudin juga tengah membangun karakter generasi muda lebih bermartabat, beretika dan bermoral.

“Melalui sekolah-sekolah, kami juga terus melakukan edukasi untuk generasi muda supaya tidak terjerumus ke narkoba, tawuran, sex bebas dan kenakalan-kanalan lainnya,” katanya.

Walikota Aaf juga menyadari, bahwa masih ada kekurangan dan perlu adanya masukan serta kerjasama dari masyarakat dalam menuntaskan program-program kerjanya ke depan untuk membangun Kota Pekalongan yang lebih baik. (em-aha)