Eranasional.com – Suasana berbeda akan dirasakan saat pertama kali menginjakkan kaki di desa ini. Khususnya warga Medan dan sekitarnya yang belum pernah ke Pulau Dewata Bali, tidak perlu pergi jauh ke pulau Dewata Bali melintasi pulau-pulau untuk melihat secara dekat kehidupan dan aktivitas orang Hindu Bali yang terkenal. Mengapa? Karena adat istiadat dan tradisi Bali ternyata dapat dinikmati di sebuah desa yang ditempuh hanya 1,5 jam dari Kota Medan. Faktanya Bali ada di Bumi Melayu, Provinsi Sumatera Utara, dimana itu? Adalah Pegajahan nama desanya yang terletak di Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Banyak yang tidak mengetahui dan menyadari hal ini, tak terkecuali warga Sumatera Utara sendiri yang penduduknya berjumlah kurang lebih 14.908.036 jiwa pada tahun 2019, terbesar keempat sesudah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Menempuh perjalanan sejauh 12 km dari kota Perbaungan untuk tiba di Desa Pegajahan dengan melewati perkampungan penduduk dan perkebunan kelapa sawit dengan kondisi jalan beraspal yang sangat baik dan mulus. Siapapun yang tiba disini akan merasakan atmosfir yang berbeda dan langsung bisa menikmati suasana kehidupan masyarakat di Pulau Bali layaknya seperti berada di Pulau Dewata Bali dan silahkan mengabadikan momen.

Bagaimana orang Hindu Bali bisa ada di Sumatera Utara yang membutuhkan 8 jam dari tempat asalnya? Sejarah leluhur warga Desa Pegajahan ternyata adalah para buruh kontrak yang didatangkan langsung dari Pulau Dewata Bali oleh perusahaan perkebunan PTPN IV Adolina sekitar tahun 1962 ke Sumatera Utara. Saat itu, ada sekitar 55 KK atau sebanyak 200 jiwa. Mereka hidup berdampingan dengan sejumlah buruh perkebunan lainnya yang berasal dari beragam etnis, seperti Jawa, Kalimantan, Simalungun, Tapanuli dan Melayu. Saat ini seiring waktu berjalan, populasinya semakin bertambah dan bercampur.

Meski jauh dari Pulau Dewata Bali, warga yang tinggal menetap di Desa Pegajahan tetap beragama Hindu dan mempertahankan adat istiadat yang telah mengakar dan luhur turun menurun. Umat Hindu di Desa Pegajahan tetap melaksanakan adat istiadat dan keyakinan mereka. Bentuk rumah dan cara berpakaian pun tidak berbeda dengan saudara-saudari dan leluhur mereka di Pulau Bali.

Terdapat sebuah pura suci yang berasitektur khas ukiran Bali yang diberi nama Pura Panataran Dharmaraksaka yang didirikan pada tahun 1989 sebagai tempat ibadah. Pura digunakan warga untuk berbagai aktivitas keagamaan rutin maupun ritual-ritual dan upacara keagamaan. Umat Hindu yang datang ke pura ini bukan hanya umat Hindu Bali setempat saja, tetapi dari berbagai daerah di Sumatera Utara dan sekitarnya.

Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menjadikan pura ini sebagai salah satu destinasi wisata budaya, sejalan dengan kebijakan Bupati Ir. H. Soekirman yang ingin menjadikan Serdang Bedagai sebagai kabupaten PATAYA (Pangan, Pariwisata, dan Budaya) dimana selain bisa menikmati wisata pesona Bali di Desa Pegajahan, terdapat pula wisata edukasi dan wisata keluarga karena terdapat Taman Margasatwa Rahmad Zoo yang berlokasi di Desa Bengabing di kecamatan yang sama. Jangan tunda lagi, selamat berwisata. (Nm).