Disaksikan Wali Kota Aaf dan jajarannya, Ketua Sahabat Difa, Meri, menandatangani berita acara Musrenbang RKPD Tahun 2024. (Foto : Eranasional/AbdulHakim).

PEKALONGAN, Eranasional.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan mengajak komunitas difabel untuk berpartisipasi menyampaikan usulan dan saran saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Tahun 2024.

Ketua Sahabat Difa Kota Pekalongan, Meri, mengaku sangat bangga dan bersyukur diikutsertakan dalam kegiatan tersebut. Karena menurutnya, Pemkot Pekalongan saat ini benar-benar memperhatikan komunitasnya.

“Kami dari teman-teman difabel sangat berterima kasih kepada Pemkot Pekalongan karena sudah banyak memperhatikan kami, apresiasi untuk Kota Pekalongan,” kata Meri di Ruang Jlamprang Setda setempat, Senin (20/3/2023).

Ada beberapa hal yang ia usulkan saat mengikuti Musrenbang tingkat kota tersebut, diantaranya  pembangunan infrastuktur yang ramah bagi penyandang difabel, dispensasi pelatihan di BLK dan penyaluran tenaga kerja.

“Kami bukan difabel berat, jadi kami masih bisa mengikuti pelatihan seperti komputer dan lainnya. Namun, persyaratan yang masih menjadi kendala bagi kami. Karena, tidak semua difabel Kota Pekalongan itu mengeyam pendidikan,”

“Kami berharap, supaya diberikan kriteria khusus bagi difabel saat ada pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) serta penyaluran tenaga kerja usai mengikuti pelatihan tersebut,” lanjutnya.

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid yang menghadiri kegiatan itu langsung merespon usulan dari komunitas difabel Kota Pekalongan tersebut.

“Alhamdulillah, saudara kita Abdul Manaf, yang kemarin juara 3 Peparnas angkat berat  kami beri apresiasi dengan uang pembinaan yang sama dengan atlet PON. Kami juga fasilitasi pekerjaan di Taman Wisata Laut Kota Pekalongan untuknya,”

“Dan ini barusan dari Dinarpus (Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pekalongan) juga siap memperkerjakan teman-teman difabel untuk menata atau mendata buku, supaya kerjaannya tidak terlalu berat. Nanti akan kita akomodir lagi untuk pekerjaan lainnya,” lanjut Aaf.

Aaf juga meminta dinas terkait mengajak dan memberi kesempatan bagi komunitas difabel untuk mengikuti pelatihan di BLK dengan memberikan kriteria khusus, agar nantinya mereka mempunyai keahlian.

“Dan untuk pembangunan infrastruktur, kami sudah mewajibkan kantor pemerintah atau dinas yang baru supaya ramah difabel. Mohon maaf, jika perhatian kami belum sepenuhnya. Kedepan, semoga perhatian kita kepada teman-teman difabel akan lebih baik lagi,” pungkas Aaf.

Beberapa usulan terkait hal umum, sarana prasarana, perbaikan jalan, sarana olahraga dan sebagainya juga disampaikan peserta lain saat mengikuti Musrenbang RKPD Tahun 2024 tersebut. (em-aha)