
KUPANG, Eranasional.com – Perusakan rumah dinas Kapolda NTT dan sejumlah fasilitas lainnya di Kota Kupang dipicu pertandingan futsal.
Pertandingan futsal tersebut berlangsung di gor Oepoi Kota Kupang, Rabu (19/4).
Saat itu terjadi salah paham antara TNI AD vs Polisi yang berujung bentrok.
“Pertandingan final futsal tersebut bukan antara TNI Vs Polri tetapi antara tim futsal Polda NTT Vs tim futsal P dan K TTS,”jelas Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma,”Kamis (20/4) siang.
Saat pertandingan kata dia, terjadi kesalahpahaman, dimana ada anggota yang melompat atau terjatuh ke bawah kemudian akan dilindungi, diajak keluar oleh anggota PM,” sambung Johni.
“Ini hanya salah paham hingga terjadi bentrok antara Polisi dan PM TNI AD,”sambungnya.
Saat ini kata dia situasi sudah kondusif. Pertandingan itu dihentikan meski baru berlangsung satu babak.
Hal itu untuk menghindari bahaya keributan yang lebih besar.
Konferensi pers ini turut dihadiri oleh Kapolda NTT, Kasrem 161/Wira Sakti, Kasiter Kasrem 161/Wira Sakti, Danbrigif 21/Komodo, Danyonif 743/PSY, Wadandenpom 01-IX/Kupang dan Pejabat Utama Polda NTT.
Kapolda NTT dan TNI sudah membentuk tim khusus, untuk menginvestigasi kasus perusakan rumah dinas Kapolda NTT dan sejumlah fasilitas kepolisian.
Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi menegaskan TNI bakal memberikan hukuman kepada prajurit yang terbukti terlibat dalam kasus tersebut.
Dia menambahkan investigasi butuh waktu karena tidak cukup hanya bukti video yang tersebar di media sosial.
“Saat ini kita kendalikan dulu situasi keamanan karena masih dalam situasi bulan Ramadan,”jelas Simon.
Tinggalkan Balasan