MANADO – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian bersama Ketua Umum TP-PKK, Tri Tito Karnavian menghadiri launching Gerakan Sulut Bermasker (GSB) di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Jumat (4/12/2020).
Turut dalam acara tersebut, jajaran Forkopimda, Pjs Gubernur Sulut, Agus Fatoni, Plt Ketua TP-PKK Sulut, Tyas Fatoni, Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, Asisten Administrasi Umum, Gammy Kawatu serta para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.
Tercatat, jumlah masker yang telah dibagikan yakni sebanyak 10.747.388 buah dari jumlah total 11.398.954.
Jutaan masker inipun selain disalurkan ke 15 kabupaten/kota, dibagikan pula kepada ASN di Lingkup Perangkat Daerah dan Unit Kerja Pemprov Sulut, aparat keamanan, karyawan swasta maupun masyarakat umum.
Mendagri optimis, melalui GSB dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar disiplin menggunakan masker.
Sehingga, dapat mengendalikan Covid-19 di Sulut, yang tentunya akan berdampak positif terhadap berbagai sektor, baik perekonomian hingga pelaksanaan Pilkada serentak di Sulut.
“Kalau seluruh masyarakat Sulut menggunakan masker di tempat publik, saya yakin berbagai penelitian menunjukan sampai 70% kasus penularan Covid-19, akan berkurang serta akan berdampak pada ekonomi yang akan membaik,” kata Tito.
Iapun meminta jutaan masker yang terkumpul dapat diberikan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga kurang mampu.
“Agar seluruh masyarakat dapat menggunakan masker,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu juga Mendagri mengimbau segenap elemen masyarakat Sulut, terus menerapkan protokol kesehatan untuk meyakinkan masyarakat luar, bahwa Sulut dapat mengendalikan Covid-19 karena segala aktivitas dilakukan sesuai protokol kesehatan.
Menurutnya lagi, kepercayaan masyarakat luar atas Sulut sangat penting. Pasalnya, Pesiden Joko Widodo sudah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang di Kabupaten Minahasa Utara sebagai salah satu dari 5 destinasi wisata super prioritas selain Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.
“Kita harus yakinkan pada masyarakat luar soal ini. Karena Sulawesi Utara telah menjadi tujuan wisata nasional pun internasional. Kita harapkan Covid-19 ini bisa dikendalikan dengan kebiasaan memakai masker. Insya Allah, bisa kita kendalikan. Kita berdoa pada Tuhan agar semuanya bisa terjadi sesuai kehendak Tuhan,” imbuh, mantan Kapolri.
Sebelumnya Pjs Gubernur Fatoni memaparkan, Gerakan Sulut Bermasker sebagai gagasan untuk semakin memperkuat pencegahan Covid-19.
Lanjut Fatoni terkait GSB, berdasarkan data, ada 17% masyarakat Sulut yang tidak percaya dengan adanya Covid-19. Presentase ini menjadikan Sulut menempati urutan ke 2 di Indonesia dibawah urutan ke 1 sebesar 27%.
“Karena itu, kami tergugah untuk mencanangkan Gerakan Sulut Bermasker sebagai Gerakan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dalam rangka mengajak seluruh masyarakat tetap memakai masker ditengah aktivitas sehari-hari,” bebernya.
Pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa memakai masker merupakan cara efektif untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, seperti yang disimpulkan oleh WHO. Yaitu, penggunaan masker dapat mengurangi risiko penularan Covid-19 hingga 85%,” terangnya.
Pjs Gubernur menambahkan, melalui Gerakan Sulut Bermasker, masyarakat dihimbau agar memakai masker dengan baik dan benar. Antara lain, tidak menyentuh masker saat mengenakannya, memastikan masker menutupi mulut dan hidung, meminimalisir celah dan menggunakan tangan yang bersih
“Dengan Gerakan Sulut Bermasker, diharapkan akan mengurangi jumlah masyarakat Sulawesi Utara yang terpapar Covid-19. Terlebih, dalam menyambut dan melaksanakan Pilkada Serentak 2020, hari raya Natal dan Tahun Baru 2021, yang memang perlu diantisipasi karena dapat memicu kembali peningkatan kasus Covid-19,” ajak Fatoni.
Launching Gerakan Sulut Bermasker, dirangkaikan dengan pembagian masker dan sembako, penyerahan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) dan pelepasan duta Gerakan Sulut Bermasker oleh Mendagri. (Handry).
Tinggalkan Balasan