Kepala daerah se Eks Karasiedenan Pekalongan menjadi narasumber saat acara Sampan Digifest 2023. (Foto: Eranasional/Abdul Hakim)

PEKALONGAN, Eranasional.com – Kota Pekalongan menjadi daerah terbaik dari hasil penilaian Championship Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Tahun 2022 tingkat Eks Karesidenan Pekalongan.

Hal ini terungkap dalam acara Sapta Mitra Pantura (Sampan) Digifest 2023 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal dengan dihadiri kepala daerah se Eks Karasiedenan Pekalongan, berlangsung di NCC Ballroom Hotel Nirwana, Kamis (22/6/2023).

Tercatat, berdasarkan hasil Championship TP2DD 2022,  disebutkan bahwa, skor Kota Pekalongan mendapatkan total skor 87,04. Skor tersebut dinilai sudah berada di atas rata-rata kota se Jawa-Bali (74,86) dan rata-rata kota nasional (63,21).

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan bahwa, hasil ini menunjukkan masyarakat Kota Pekalongan sudah tidak asing dengan transaksi digital.

Aaf, sapaan akrab Wali Kota mengaku bersyukur, transaksi digital di Kota Pekalongan ini untuk tingkat se-eks Karesidenan termasuk yang paling tinggi.

“Hal ini menandakan bahwa ekonomi di Kota Pekalongan khususnya transaksi digital berjalan lancar dan masyarakat sudah tidak asing lagi menggunakan transaksi digital seperti QRIS, dan sebagainya,” ujarnya.

Aaf mengaku, pemerintah akan terus mendorong pemaksimalan transaksi digital seperti penggunaan QRIS pembayaran bagi para UMKM, kuliner, sektor batik, dan lain sebagainya.

Bahkan, dalam kegiatan ini, juga banyak dipaparkan terobosan penerapan transaksi digital dari kabupaten/kota lain se Eks Karasidenan Pekalongan yang bisa diimplementasikan oleh Kota Pekalongan ke depannya seperti di Rumah Potong Hewan (RPH) yang sudah beralih transaksinya menggunakan QRIS.

“Tinggal nanti apa yang menjadi inspirasi untuk kita dari daerah lain harus diimplementasikan di Kota Pekalongan, begitupun sebaliknya,” tegasnya.

Aaf menambahkan, dari hasil skor Kota Pekalongan yang  sudah tinggi ini bisa menjadi dorongan semangat bersama dalam rangka mempertahankan maupun memaksimalkan implementasi program TP2DD di tahun-tahun mendatang.

“Secara ekonomi apalagi transaksi digital dalam sektor batik, pajak, restoran, semuanya sudah menggunakan pembayaran digital,”

“Penggunaan digital sudah tinggi, tinggal kita pertahankan dan tingkatkan, terlebih hal ini bisa berpengaruh pada perolehan Dana Alokasi Khusus (DAK). Mudah-mudahan ini bisa menjadi berkah bagi kita semua,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, Taufik Amrozy, bahwa dalam kegiatan ini, para kepala daerah di 7 kota/kabupaten yang ada di wilayah kewenangan BI Tegal memaparkan kondisi TP2DD masing-masing daerah agar capaian selama ini bisa menjadi evaluasi bersama.

“Jadi, memang di wilayah kita, daerah yang relatif baik adalah Kota Pekalongan. Salah satu poin yang kurang adalah di skor proses, sehingga hal itu yang perlu didorong dan menjadi perhatian khusus untuk dikuatkan,”

“Salah satu upayanya adalah dari komitmen kepala daerah selaku ketua TP2DD untuk mengawali ini.  Sementara, untuk di skor output dan outcome sudah bagus,” pungkas Taufik. (em-aha)