JAKARTA – Polda Metro Jaya menegaskan tidak akan mengeluarkan izin Aksi 1812 menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, besok.
Lalu, apa kata PA 212? Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat pemberitahuan kegiatan tersebut ke polisi. Ia justru mempersoalkan demonstrasi yang membutuhkan izin dari polisi.
“Tanya ke polisi sejak kapan demo pakai izin? Bukannya berdasar UU cukup pemberitahuan?” kata Slamet saat dihubungi wartawan, Kamis (17/12/2020).

Menurut Slamet, cukup dengan menyerahkan surat pemberitahuan terkait agenda aksi ke polisi. Slamet mengaku, surat pemberitahuan itu disampaikan beberapa hari lalu.
“Kewajiban kita memberi tahu (rencana kegiatan) sudah kami laksanakan. Bukti kami taat hukum berdasarkan UU,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin. Menurutnya, Anak NKRI selaku panitia penyelenggara kegiatan ini telah mengirimkan surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya.
Menurutnya, berbekal surat pemberitahuan tersebut, pihaknya masih bisa melakukan aksi 1812 besok di depan Istana Negara.
“Dalam sejarahnya dari masa ke masa di Polda Metro Jaya terkait demo mana pernah ada izin prosedur, hanya surat pemberitahuan saja. Dan sudah Anak NKRI selaku panpelnya hari Selasa (15/12) sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada Polda Metro Jaya,” tutur Novel.
Untuk diketahui, Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah kelompok akan menggelar Aksi 1812 di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, untuk menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab. Polda Metro Jaya menegaskan tidak akan mengeluarkan izin untuk kegiatan tersebut.
“Ya, tidak mengeluarkan. Izin tidak dikeluarkan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Meski begitu, polisi tetap mengantisipasinya. Polisi akan melakukan tindakan pencegahan agar massa tidak berkumpul dan menimbulkan keramaian.
“Kita akan lakukan operasi kemanusiaan. Kita mulai dari mana? Preventif kita mulai dari Bekasi, dari daerah kita sampaikan tidak boleh ada kerumunan. Operasi kemanusiaan yang akan kita lakukan,” jelasnya. (detik.com/red)
Tinggalkan Balasan