Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Foto: Ist)

JAKARTA, Eranasional.com – Pedagang di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan sepinya pengunjung ke toko mereka. Skybridge dituding menjadi penyebabnya.

Muhmin (70), pedagang di Blok G Pasar Tanah Abang mengatakan sejak hadirnya skybridge kini masyarakat enggan belanja ke tempatnya.

“Beberapa tahun lalu sebelum skybridge ada, Blok G masih ramai oleh masyarakat yang hendak belanja. Sekarang miris, banyak kios yang tutup karena tidak ada pembeli,” kata Muhmin saat ditemui di tokonya di Blok G Pasar Tanah Abang, Minggu (9/7/2023).

Warga Pulogebang, Jakarta Timur ini mengaku berjualan di Blok G sejak tahun 2005 menyebut dirinya sebagai saksi perubahan Blok G dari masa kejayaan dan kini menjadi suram.

Dulu, kata Muhmin, pendapatannya berjualan di Blok G bisa menutupi kebutuhan sehari-hari, tapi sekarang tak jarang dirinya nombok lantaran tidak ada barang terjual dalam satu hari.

“Kalau dulu untuk biaya hidup sangat mencukupi. Tapi sekarang, untuk ongkos pulang pergi saja enggak dapat, nombok karena enggak ada pengunjungnya,” ujarnya.

Seperti pedagang lainnya, kata Muhmin, sempat terbesit di benaknya untuk pindah tempat berjualan. Namun, karena tidak ada modal untuk sewa tempat, dia mengurungkan niatnya itu.

“Pertama modal enggak punya. Kalau modalnya dari hasil penjam, bikin tambah pikiran, nambah beban,” tutur Muhmin.

Dia berharap Pemprov DKI dan PD Pasar Jaya selalu pengelola Pasar Tanah Abang membenahi akses menuju Blok G. Menurut dia, akses yang mudah membuat masyarakat mudah berkunjung dan membuat Blok G ramai kembali seperti masa kejayaannya.

“PD Pasar Jaya harus membenahi aksesnya. Sekarang ini aksesnya enggak ada. Dibikin escalator enggak berfungsi,” pungkasnya.