SMA Negeri 8 Depok. (Foto: Istimewa)

DEPOK, Eranasional.com – Ketua Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) SMP Negeri Kota Depok, Kristyawati mengungkap dugaan kecurangan yang terjadi dalam penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 8 Depok.

Salah satu kecurangan yang dilakukan adalah PPDB di jalur zonasi, dengan melakukan kong kalikong dengan operator sekolah melalui pihak panitia PPDB.

Untuk diketahui, operator sekolah merupakan petugas yang diberikan tugas oleh pihak sekolah untuk mengoperasikan web PPDB online.

Operator sekolah memiliki peran dan tugas sebagai tenaga teknis pada aplikasi PPDB daring untuk melakukan validasi dan memeriksa kesiapan data bakal calon siswa yang melakukan pendaftaran.

“SMA Negeri 8 dengan secara jelas-jelas (melakukan kecurangan). Kami melihat, kami mengetahui, kami berbicara dengan salah satu orang tua yang di situ memang merupakan rombongan dari beberapa kepentingan. Ternyata di situ hanya pingin ketemu operator,” kata Kristyawati, saat ditemui di wilayah Sukmajaya Depok, Kamis (20/07/2023).

“Saya tanya mau ngapain, mau ngubah data. Jadi, perubahan data, perubahan koordinat dilakukan oleh oknum (panitia PPDB),” sambungnya.

Ketua Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) SMP Negeri Kota Depok, Kristyawati. (Foto: Istimewa)

Disebutkan Kristyawati, tidak hanya melakukan kecurangan pada zalur zonasi, SMAN 8 Depok juga diduga telah melakukan pungutan liar (pungli) terhadap calon-calon siswa titipan.

Untuk nilainya bervariatif, mulai Rp 10 juta hingga Rp 20 juta.

“Variatif, tergangung nego, kayak kita mau beli cabe, tawar menawar. Ada yang bisa 15, ada yang bisa 10, ada yang bisa (20),”tuturnya.

Tergantung, tergantung bagaimana negosiasinya. Ada juga yang gratis, cuman tekanan. Tekan sana tekan sini, dapatnya gratis,” pungkas Kristyawati.

Pihak SMA 8 Bungkam

Terkait dugaan kecurangan dan pungli yang diungkapkan Kristyawati di SMAN 8 Depok, pihak sekolah belum meberikan keterangan resmi.

Humas SMAN 8 Depok, Hotma Lasmaria tidak merespon saat Eranasional melakukan konfirmasi.

Handphone yang bersangkutan terlihat aktif namun tidak menjawab pesan atau panggilan redaksi Eranasional.