Memperingati hari jadi ke-17 Tahun 2023 pada 12 Juli, UPTD Museum Batik Kota Pekalongan menyelenggarakan kegiatan pameran bersama Museum ‘Mbabar Mustiko’. (Foto: Abdul Hakim/Eranasional.com)

“Kalau kita mau memodifikasi, apalagi di Museum Batik Pekalongan ini sudah ada layanan scan barcode-nya bagi pengunjung mengetahui seluk-beluk atau historis dari sejumlah koleksi kain batik yang ada di sini, proses pembatikan, dan sebagainya,” ujarnya.

Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid menyambut baik atas pelaksanaan pameran bersama ‘Mbabar Mustiko’ ini. Disampaikan Mas Aaf, selama ini, Museum Batik Pekalongan telah melaksanakan sejumlah kegiatan edukasi kepada generasi muda di Kota Pekalongan dan sekitarnya melalui berbagai lomba membatik yang digelar di tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi sebagai upaya mempelihara dan mengajarkan generasi muda untuk mencintai budaya batik.

“Di sini anak-anak dan pengunjung bisa praktek secara langsung membuat batik mulai dari membuat pola, menyanting hingga proses pewarnaan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi keberkahan tersendiri bagi Kota Pekalongan. Kami sampaikan juga terima kasih kepada Pak Wagub Taj Yasin yang bersedia hadir membuka hadir, dan semua pihak yang terlibat, semoga kita semua bisa tetap melestarikan batik Indonesia,” harapnya.

Ditambahkan Kepala UPTD Museum Batik Pekalongan Akhmad Asror bahwa Museum Batik Pekalongan berkolaborasi dengan empat museum lainnya men-display sejumlah koleksi untuk dipamerkan di kegiatan ini. Asror menyebutkan, Adapun ‘Mbabar Mustiko’ sendiri berasal dari Bahasa Jawa, ‘Mbabar’ yang berarti memperlihatkan atau melahirkan.

Sementara, ‘Mustiko’ bisa diartikan sebagai pusaka, atau bisa juga kepanjangan dari Museum Batik Pekalongan. Sehingga, bermakna ganda yakni yang pertama, kelahiran Museum Batik Pekalongan dan Memperlihatkan pusaka-pusaka atau koleksi lainnya (batik, wayang, arca, dan keris) yang ada di beberapa Museum di Indonesia.

“Untuk display koleksi dalam pamerannya sendiri berlangsung selama satu bulan, tetapi rangkaian pembukaannya selama tiga hari, diawali pagi hari launching pada tanggal 25 Juli, malam harinya sarasehan, dan dimeriahkan juga dengan bazar UMKM dan workshop. Untuk tiket masuk ke pameran koleksi bersama ini dipatok dengan tarif sama seperti Harga Tiket Masuk (HTM) sebesar Rp5.000 per orang untuk dewasa dan umum dan, Rp2.000 per orang untuk anak-anak dan pelajar serta wisatawan dan mancanegara Rp10.000,” terangnya.

“Dengan kegiatan kolaborasi pameran bersama ini, kami ingin  sama-sama menjadi garda terdepan pelestari warisan bangsa, sehingga bisa memberikan edukasi dan kesejahteraan kepada masyarakat,” pungkas Asror. (em-ha)