
“Selain satu armada, tim Damkar Kota Pekalongan juga membawa satu unit pompa apung portabel. Infonya, sampai saat ini belum ada korban jiwa, hanya korban material, yaitu 63 buah kapal milik 19 nelayan terbakar. mengenai penyebab peristiwa itu informasi yang kami dapat karena korsleting dari salah satu kapal yang tengah mengisi BBM,” ungkapnya.
“Kebakaran kapal di Tegal tersebut menjadi pengalaman terbaik, mengingat karakteristik wilayah Kota Pekalongan dengan Kota Tegal hampir sama, banyak kapal yang bersandar di TPI sehingga hal ini harus diantisipasi bersama,” sambung Sriyana.
Dia pun mengimbau kepada seluruh pemilik kapal maupun pekerja kapal untuk selalu hati-hati karena cuaca seperti sekarang ini sangat rentan terjadi potensi kebakaran baik karena korsleting listrik, membuang puntung rokok sembarangan, membakar sampah plastik, dan sebagainya.
Sementara itu, Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol P3KP Kota Pekalongan Agung Jaya Kusuma Aji mengatakan dengan adanya kejadian ini harapannya agar Pemprov Jawa Tengah segera melaksanakan amanat UU Pemda untuk membentuk Dinas Damkar di tingkat provinsi. (emaha)

Tinggalkan Balasan