Dampak El Nino beberapa wilayah di Indonesia mengalami kekeringan. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, Eranasional.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut 79% wilayah di Indonesia mengalami musim kemarau hingga September ini.

“Berdasarkan jumlah ZOM, pada awal September 2023 ini sudah sebanyak 79% wilayah Indonesia masih masuk musim kemarau,” ungkap BMKG dalam keterangan resminya, Senin, (4/9/2023).

Kata BMKG, wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau.

Selanjutnya, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian besar Bengkulu, sebagian besar Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa hingga NTT.

Kemudian di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian besar Sulawesi Utara, Gorontalo.

Sulawesi Tengah bagian Utara dan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan Papua bagian selatan.

Dampak El Nino beberapa wilayah di Indonesia mengalami kekeringan. (Foto: Istimewa)

BMKG pun mengungkapkan pada Dasarian I September 2023 umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah (0 – 50 mm/dasarian).

Wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kriteria rendah (kurang dari 50 mm/dasarian) berada di – Sumatera bagian tengah-selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan bagian tengah-selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Malut dan Maluku, sebagian kecil Papua Barat dan Papua.

Sementara itu, wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kriteria menengah (50 – 150 mm/dasarian) berada di – Sumatera bagian tengah-utara, Kalimantan bagian utara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Malut dan Maluku bagian tengah dan sebagian besar Papua.

Kemudian, kata BMKG, wilayah yang diprediksikan mengalami hujan kategori tinggi-sangat tinggi (lebih dari 150 mm/dasarian) meliputi sebagian kecil Maluku bagian tengah, sebagian Papua bagian utara, sebagian kecil Papua bagian Barat.

“Wilayah Indonesia yang diprediksi memiliki potensi banjir dengan kategori tinggi berada di Provinsi Papua Barat, Kabupaten Sorong dan Provinsi Papua Kabupaten Nabire, Paniai,” pungkasnya. (RA)