KOTA PEKALONGAN, Eranasional.com – Dalam momentum Hari Batik Nasional (HBN) pada 2 Oktober mendatang, Museum Batik Kota Pekalongan terus menjaga komitmen sebagai institusi yang bertugas memelihara kelestarian warisan budaya khususnya batik dengan berbagai macam upaya, baik yang bersifat internal dan eksternal, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Museum Batik, Akhmad Asror.
Ia menuturkan upaya yang bersifat internal yakni melaksanakan pelestarian semaksimal mungkin dengan merawat semua koleksi yang dimiliki, sebab koleksi merupakan jantung bagi sebuah Museum.
“Sedangkan upaya eksternal adalah mengkomunikasikan nilai-nilai koleksi ke masyarakat luas dan juga mengajak mereka untuk ikut berpartisipasi dalam upaya pelestarian,” terangnya.
Dikatakan Asror, dalam upaya eksternal akan lebih banyak ragam kegiatan yang dilakukan, sebab beberapa kelompok masyarakat juga memiliki kebiasaan yang beragam yang berkaitan dengan partisipasi pelestarian batik, diantaranya ada yang cenderung berpartisipasi dengan ikut berkunjung museum, berpartisipasi aktif dengan ikut mengulik koleksi sampai dengan teknik pembuatan artinya tidak sebatas mengetahui tapi ikut membuat atau menggunakan batik dalam kesehariannya.
Lebih lanjut, Asror menjelaskan bahwa Museum Batik terus mengupayakan pelestarian ke semua segmen masyarakat, dari usia dini, remaja hingga dewasa,
“Kami harus bisa merangkul berbagai segmen agar ikut melestarikan budaya batik memang tidak mudah, namun kami harus bisa merangkul banyak segmen, karena respon anak muda akan budaya batik berbeda dengan respon anak usia dini atau dewasa. Dan kehadiran kami harus bisa menyesuaikan dan masuk ke semua segmen tadi, kami yakin Museum Batik mampu melaksanakan tugas ini,” pungkasnya. (emaha)
Tinggalkan Balasan