Efektifkan langkah penanganan stunting, Pemkot Pekalongan menggelar evaluasi audit kasus. (Ist/Dok Diskominfo Pemkot Pekalongan)

KOTA PEKALONGAN, Eranasional.com – Penangganan kasus stunting terus dipercepat oleh Pemkot Pekalongan. Melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) dilaksanakan evaluasi rencana tindak lanjut audit kasus stunting tahun 2023, bertempat di aula TP PKK setempat, Jumat (6/10).

Kepala Dinsos P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi melalui Kabid P2KB Indria Susanti menuturkan bahwa kegiatan evaluasi ini merupakan tindak lanjut audit kasus stunting yang sudah dilaksanakan pada bulan Juni lalu di dua kecamatan yakni Kecamatan Pekalongan Barat dan kecamatan Pekalongan Timur, yang menyasar 7 puskesmas antara lain Dukuh, Krapyak, Kusuma Bangsa, Tondano, Klego, Noyontaan, dan Sokorejo

“Satu Puskesmas mengambil sampel satu bayi duta tahun (baduta) stunting dan satu ibu hamil (bumil) risiko stunting, lalu kita lakukan kunjungan ke rumah, pengisian di kertas kerja, kemudian kita bahas di LKKS, pemeriksaan di dokter spesialis. Hari ini kita evaluasi apakah semua kegiatan tersebut sudah terlaksana,” kata Indria.

Di kegiatan tersebut, sejumlah OPD terkait juga dilibatkan seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim), Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat.

“Tindak lanjut dari kegiatan ini, yang sudah dilaksanakan kita catat seperti pemberian zinc oleh Dinas Kesehatan, kemudian usulan lain dari puskesmas yang kaitannya dengan penanganan kasus stunting seperti jamban, bedah rumah langsung kami koordinasikan dan usulkan,” jelasnya.

“Untuk gerakan makan ikan, memang belum terlaksana. Jadi akan kami koordinasikan segera dengan Dinas Kelautan dan Perikanan. Lalu, kepemilikan JKN KIS juga kita upayakan lewat kader pendampimg keluarga di masing-masing wilayah,” kata Indria menambahkan. (emaha)