Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan didampingi Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid memencet tombol sebagai simbol diresmikannya pembangunan kembali Pasar Banjarsari. (Foto: Abdul Hakim/Eranasional)

KOTA PEKALONGAN, Eranasional.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid menghadiri acara Ground Breaking Pembangunan Pasar Banjarsari Kota Pekalongan, Rabu (11/10/2023).

Hadir juga di acara tersebut istri Wali Kota Pekalongan Hj Inggit Soraya, Direktur Prasarana Strategis Essy Asiah, Sekda Jawa Tengah Sumarsono, dan Wakil Walikota Pekalongan H Salahudin.

Tampak juga Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, Plt Dindagkop UKM Kota Pekalongan, Supriono, dan Kepala OPD terkait, serta sejumlah Forkopimda, dan ratusan pedagang eks Pasar Banjarsari.

Sebelum dilakukan Ground Breaking, Walikota Aaf, beserta rombongan pejabat, dan ratusan pedagang eks Pasar Banjarsari melaksanakan sholat dhuha, sujud syukur dan kirab berjalan dari Masjid Al-Ikhlas Jetayu menuju area lokasi Pembangunan Pasar Banjarsari.

Mas Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan mengaku bersyukur, setelah melalui proses yang panjang dan sejumlah kendala di lapangan, akhirnya bisa dilakukan groundbreaking pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan yang dihadiri oleh Mendag Zulkifli Hasan.

“Sebelum mengajukan proses pembangunan kembali pasar ini ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) maupun Kementerian PUPR, tanah di lokasi lahan eks Pasar Banjarsari ini harus clean and clear terlebih dahulu. Sehingga, kami terus upayakan komunikasi dengan PT Disc agar bisa terselesaikan. Dan Alhamdulillah, setelah melalui proses panjang, upaya ini berhasil dan PT Disc sudah mau menyerahkan sertifikat tanah sebagai dasar kami untuk maju ke Kementerian PUPR maupun Kementerian Perdagangan,” terang Mas Aaf.

Dia menilai, meski sempat tertunda beberapa kali, namun proses demi proses tahapan pengajuan berjalan lancar dengan melibatkan semua pihak mulai dari dukungan ulama dan umaro, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, DPRD Kota Pekalongan, DPR RI, hingga Kemendag, dan Kementerian PUPR untuk bersama-sama komitmen atas pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan.

“Alhamdulillah melalui proses yang panjang juga untuk penentuan desain gambar, pemenang lelang, dan Alhamdulillah hari ini semuanya sudah bisa selesai,” ujarnya.

Dengan dilakukannya Ground Breaking Pasar Banjarsari Kota Pekalongan ini, pihaknya berharap, hal ini bisa menjadi berkah bagi masyarakat Kota Pekalongan khususnya para pedagang eks Pasar Banjarsari yang telah menanti-nantikan pembangunan pasar tersebut usai kejadian kebakaran pada 26 Februari 2018 silam. Sebab, dengan dibangunnya kembali Pasar Banjarsari ini, ikon Kota Pekalongan bisa berdiri lagi.

Sembari dibangun, Pemkot Pekalongan juga mulai mendata dan menata para pedagang eks Pasar Banjarsari yang saat ini masih berjualan di Pasar Darurat Jalan Patiunus.

Adapun untuk pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan bersumber dari dana APBN dengan pagu sekitar Rp164 Milliar. Namun usai proses lelang yang dimenangkan oleh PT Adhi Persada Gedung menjadi Rp131 Milliar. Pasar ini akan dibangun kembali dengan konsep full pasar tradisional berlantai 3 dengan menampung 3.170 pedagang.

“Sebelum kebakaran, pasar ini ada mal, bioskop, dan supermarket. Namun, untuk pembangunan kembali pasar ini sekarang full sebagai pasar tradisional. Untuk penataan pedagang sudah kami siapkan dari sekarang, walaupun nanti di tengah proses pembangunan berjalan masih ada beberapa masukan dari beberapa pihak,” jelasnya.

“Gambarnya belum kami dapatkan secara resmi dari pelaksana, surat izin pedagang juga sudah disiapkan, semoga semuanya bisa berjalan lancar sampai akhir agar perekonomian Kota Pekalongan bisa tumbuh pesat setelah Pasar Banjarsari ini jadi,” sambung Mas Aaf.

Sementara itu, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan bersyukur bahwa setelah menunggu lebih dari 5 tahun usai kejadian kebakaran Tahun 2018 lalu, Pasar Banjarsari Kota Pekalongan bisa kembali terbangun. Menurutnya, pasar tradisional akan selalu mendapatkan perhatian pemerintah karena merupakan urat nadi perekonomian rakyat.

“Pasar rakyat ini jantungnya ekonomi rakyat di setiap kabupaten/kota. Oleh karenanya, hal ini selalu dapat perhatian dari pemerintah dalam hal ini Kemendag dan Kementerian PUPR,” jelas Zulhas, sapaan akrab Mendag.

Zulhas menyebut, era digital tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, para pedagang pasar tradisional juga  perlu meningkatkan kemampuan dalam jualan online.

“Pasar tradisional itu jantungnya rakyat. Memang kita saat ini harus meningkatkan kemampuan para pedagang itu yang terpenting. Pasar itu ada dua, sekarang pasar offline (yang ground breaking), tapi ada juga yang online. Sebab, digital tidak bisa dihindari,” katanya.

Mewakili Menteri PUPR RI, Essy Asiah selaku Direktur Prasarana Strategis, memaparkan, sesuai kontrak, pekerjaan pembangunan fisik Pasar Banjarsari sampai September 2024. Namun, pihaknya menginginkan adanya percepatan pelaksanaan pembangunan Pasar Banjarsari tersebut.

“Kami berharap, di semester pertama Tahun 2024, pihak pelaksana yang ditunjuk bisa rampung menyelesaikan agar pasar tradisional Banjarsari ini bisa kembali berdiri dan dimanfaatkan para pedagang untuk mengais rejeki. Kami mohon adanya kolaborasi dan kerjasama agar pelaksanaan pembangunan ini bisa berjalan sinergis,” ungkap Essy.

Lanjut Essy menambahkan, dalam pembangunan Pasar Banjarsari ini, bisa menampung 3.170 pedagang terdiri dari 2.256 unit los, 803 kios, dan 111 toko dengan luas bangunan 34.161 meter persegi.

“Kami berharap, ketika pembangunan pasar ini selesai, para pedagang bisa langsung masuk dan menempati masing-masing kiosnya,”tandasnya. (emaha).