JAKARTA, Eranasional.com – Warga RT 02 RW 014 Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, mengalami krisis air bersih. Mereka terpaksa membeli air galon isi ulang dan menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab, air PAM di wilayah itu sedang bermasalah sejak sekitar satu bulan yang lalu.

“Kalau saya hanya beli satu galon setiap hari khusus untuk masak saja,” kata Chairil (48), warga setempat.

Menurut Chairil, dirinya dan warga lainnya terpaksa melakukan itu karena air PAM di rumahnya hanya mengalir selama dua jam setiap harinya,  itu pun sangat kecil.

“Kualitas airnya sih masih bagus, tapi hanya dua jam mengalirnya setiap hari.  Itu pun tidak besar mengalirnya,” ungkapnya.

Dia menyontohkan, untuk mengisi ember berukuran 41×18 sentimeter membutuhkan waktu sekitar lima menit.

Lanjutnya menceritakan, kalau siang dan malam aliran air mati total. Kalau pun mengalir sangat kecil dan hanya beberapa menit.

“Lebih sering airnya keluar di pagi hari. Kualitas airnya tetap bersih,” sambung Chairil.

Dengan kondisi tersebut, lanjut Chairil, dirinya dan keluarga harus irit saat menggunakan air untuk mandi dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Untuk minum, dirinya memang terbiasa menggunakan air galon isi ulang. Kali ini, ia harus membeli satu galon tambahan untuk kebutuhan memasak.

Mengenai penyebab air PAM mati, dia tidak tahu. Katanya, beberala warga sudah melapor ke kantor PAM Jaya yang berada di kawasan Pasar Induk Kramatjati pada pertengahan November 2023. Namun sampai saat ini belum ada penangan dari pihak PAM Jaya.

“Dari pihak PAM JAYA bilangnya ada kebocoran pipa, tapi sampai sekarang enggak tahu sudah ketemu atau belum titik bocornya karena sampai hari ini air belum mengalir normal,” tuturnya.

Dia dan warga lainnya sangat menyayangkan hal tersebut. Padahal, mereka tidak pernah telat membayar tagihan air. Sebab, layanan air akan langsung disegel oleh PAM Jaya jika telat bayar.

“Warga sangat kecewa karena merasa tidak pernah telat bayar, tapi malah begini,” pungkasnya. (*)