BITUNG, Eranasional.com – Pelarian terduga provokator bentrokan yang tewaskan satu orang di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) berakhir.
Doketahui bentrokan tersebut melibatkan massa bela Palestina dengan salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) di wilayah Bitung.
Terduga provokator tersebut ditangkap saat kabur ke Kalimantan Timur (Kaltim).
Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Yusuf Sutejo mengatakan tersangka baru ini bernama Marco Karundeng alias MK.
Marco diduga sebagai provokator ujaran kebencian berbau SARA.
“Betul dia ditangkap di Kaltim,” kata Yusuf, Minggu 3 Desember 2023.
Usai bentrokan, Marco sengaja melarikan diri ke Kalimantan, padahal dia asli warga Sulawesi Utara.
“Dia mMelarikan diri,” jelasnya.
Namun Yusuf belum membeberkan seperti apa rovokasi yang dilakukan Marco.
Polisi masih mendalami perkara tersebut. Adapun perihal penangkapan Marco ditangani Polda Kalimantan Timur.
Sebelumnya, Dirreskrimsus Polda Sulawesi Utara Kombes Stefanus Michael Tamuntuan melalui unggahan akun resmi Humas Polres Bitung mengatakan Marco diamankan di wilayah Kalimantan Timur.
Pelaku, kata Stefanus, saat ini tengah dalam pemeriksaan Polda Kaltim.
“Atas nama MK tersebut sudah diamankan. Sekarang di Polda Kaltim dalam pemeriksaan,” kata Stefanus, Sabtu 4 desember 2023.
Stefanus menuturkan penangkapan Marco berdasarkan hasil patroli siber dan penelusuran yang dilakukan pihaknya.
Dari situ pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polda Kalimantan Timur.
“Kami menemukan ada satu akun yang diduga mengandung ujaran kebencian. Dan setelah kita telusuri, akun tersebut kita temukan, atas nama MK,” ungkapnya.
setelah itu tim cyber menelusuri keberadaan pemilik akun yang bernama Marco itu.
“Kita deteksi, dan kita cari, ternyata dia ada di luar wilayah Sulut. Dia ada di Kalimantan Timur,” jelasnya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat Stefanus agar tidak membuat postingan atau komentar di media sosial yang bernuansa provokasi.
“Diharapkan untuk tidak ada lagi yang posting seruan-seruan atau komentar-komentar yang mengandung ujaran kebencian terkait SARA, agar masyarakat tidak resah,” pesannya. (*)
Tinggalkan Balasan