DEPOK, Eranasional.com – Sejumlah warga Kota Depok, Jawa Barat mengadukan perihal Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya dinonaktifkan. Mereka khawatir akan dikenai biaya jika ke fasilitas pelayanan kesehatan atau rumah sakit.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Sosial Kota Depok Asloeah Madjri (Lulu) mengimbau masyarakat agar tidak khawatir jika status KIS yang tiba-tiba nonaktif. Katanya, jika dalam kondisi sakit, warga Depok tinggal menunjukkan NIK saja ke rumah sakit terdekat.

“Kalau sakit, langsung ke rumah sakit setempat, karena sudah UHC per 1 Desember 2023 maka dari itu semua pasien PBI nonaktif atau aktif langsung ke rumah sakit nunjukin NIK. Semuanya akan dibayar oleh BPJS. Depok kan sudah UHC (Universal Health Coverage) tinggal tunjukkan saja NIK,” kata Lulu saat dikonfirmasi, kemarin.

Namun, dia mengimbau kepada masyarakat, mendatangi fasilitator kelurahan (faskel) di kelurahan masing-masing untuk melakukan verifikasi berdasarkan parameter kemiskinan.

“Kalau KIS tidak aktif, langsung menuju ke kelurahan setempat. Ada faskelnya Dinas Sosial. Nanti dicek, kenapa enggak aktif. ‘oh ternyata belum masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Kemudian didaftarkan ke DTKS untuk verifikasi validasi dengan parameter kemiskinan,” jelas Lulu.

Viral di media sosial Instagram keluhan warga Depok soal status KIS yang tiba-tiba nonaktif. Keluhan itu dilontarkan melalui akun @infodepok_id sejak Selasa. 5 Desember 2023. Salah satunya disampaikan Nur (23), warga Citayam yang mengaku tidak tahu sejak kapan KIS-nya tidak aktif lagi.

Padahal, KIS tersebut masih dia gunakan saat berobat akhir November 2023. Rencananya, Siti akan berobat lagi pada Jumat, 8 Desember besok. Namun tiba-tiba KIS miliknya tidak aktif. (*)