JAKARTA, Eranasional.com – Seorang bocah berusia 13 tahun berinisial RI, diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan pelatih silatnya, IA. Pelaku melakukan perbuatannya yang bejat itu di rumahnya di daerah Koja, Jakarta Utara.

Kasus pencabulan ini terungkap berawal dari kecurigaan ibu korban, SM (35), terhadap perilaku anaknya yang berubah.

Kata SM, dalam sebulan terakhir semangat anaknya untuk latihan silat menurun.

Sebagai orang tua, SM berusaha memberikan semangat agar sang anak bisa mewujudkan impiannya menjadi seorang atlet pencak silat.

SM menceritakan, pada Sabtu, 2 Desember lalu, dirinya mendapat laporam dari orang tua murid lainnya bahwa anaknya dibawa pelaku ke rumahnya di sela-sela sesi latihan.

“Mereka bilang anak saya dua minggu lalu, tanggal 18 November dibawa sama IA ke rumahnya. Katanya ambil “target”, tapi kok lama ya,” ungkap SM menirukan perkataan orang tua murid lain.

Begitu anaknya pulang, SM langsung menanyakan sejumlah pertanyaan. Saat itu korban menyatakan baik-baik saja, tidak diperlakukan secara tidak baik oleh pelaku, melainkan hanya mengambil target.

Namun, dua hari kemudian, Senin, 4 Desember, sikap korban berubah. Dia mudah marah, bahkan menolak berangkat latihan.

“Saya tanya ke anak saya, ‘kenapa enggak mau berangkat?, dia jawab sudah malas latihan, dia sudah enggak suka sama Kak IA (pelaku) . Sikap pelatihnya itu cabul. Tapi enggak menjelaskan secara rinci cabulnya seperti apa,” ujar SM.

Mendengar penuturan anaknya, SM teringat cerita orang tua murid lainnya. Dia kembali mencecar anaknya untuk menceritakan sebenarnya. 

Merasa tak bisa menyembunyikan lagi, RI akhir mengaku telah dicabuli oleh pelatih silatnya, IA.

“Anak saya cerita celananya dibuka pelaku. Mendengar itu, pikiran saya jadi negatif,” ujar SM. “Anak saya mengaku dilecehkan oleh pelaku sebanyak dua kali dan dibawa ke rumahnya tiga kali,” sambungnya.

SM sempat protes Kepada anaknya, kenapa tidak menolak perbuatan pelaku. Sang anak mengaku tidak berani.

Lalu, ditemani oleh kakaknya, SM mendatangi rumah pelaku. Begitu sampai, orang yang dicari tidak ada. 

Korban diduga Lebih dari Satu

SM meyakini korban pelecehan yang dilakukan IA lebih dari satu orang. Dia mengaku telah mengumpulkan bukti begitu mengetahui anaknya dilecehkan oleh pelaku.

“Korban lainnya F dan B yang sudah saya jadikan sebagai saksi. Awalnya saya melapor (ke polisi) berdua dengan F. Tapi, karena dia masih ujian, jadinya saya yang maju,” ungkap SM.

SM menjelaskan, anaknya sudah hampir tiga tahun menjadi murid silat IA setelah mengikuti ekstrakuler olahraga tersebut di sekolahnya.

Diketahui, RI tidak hanya melatih di satu sekolah saja, tapi juga di beberapa sekolah dan tempat lainnya, sehingga anaknya itu kerap bertemu dengan pelaku di sekolah lain.

“Pelaku (IA) pelatih silat doang, bukan guru di sekolah anak saya. Dia pegang ekstrakuler silat, banyak banget di Jakarta Utara,” tuturnya.

“Awalnya anak saya latihan hanya di sekolahnya saja. Tapi, enggak beberapa lama kemudian ikut latihan di luar, jadi umum. Jadi, semua sekolah yang dilatih pelaku ikut latihan, kayak latihan gabungan gitu,” jelas SM menambahkan.

Kasus ini telah dilaporkan SM ke Polres Metro Jakarta Utara, Jumat, 8 Desember 2023) dan dengan nomor LP/B/1316/XII/2023/SPKT/POLRES METRO JAKUT/POLDA METRO JAYA. (*)