Ende, ERANASIONAL.COM – Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) diguncang gempa magnitudo 4,3, Sabtu 27 Januari 2024 malam.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho membenarkan wilayah Ende diguncang gempa.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust),”kata Cahyo dalam keterangannya.
Kata dia, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak gempa turut dirasakan di Ruteng dan Ende dengan skala II-III MMI. Ia memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
“Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Ende III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah,”jelasnya
“Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Ruteng II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),” sambungnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Cahyo menyebut tercatat ratusan aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar Magnitudo 4,3.
“Gempa bumi ini merupakan susulan dari gempa bumi utama Magnitudo 5,6. hingga pukul 21.30 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 290 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar Magnitudo 4,3,” jelasnya.
Lebih lanjut, Cahyo meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali kedalam rumah,”pintanya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar jangan percaya hoaks, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. (*)
Tinggalkan Balasan