Walhasil surat izin yang sudah sempat diterbitkan pun dicabutnya.

“Saya izinin karena Tim AMIN besoknya mau menghadap. Ternyata sampai jam 09.00 WIB pagi belum menghadap, akhirnya saya batalkan,” tegas dia.

Menurut Rianto, pertemuan itu sebenarnya sangat penting dilakukan, sebab ia ingin meminta komitmen awal Tim AMIN bila terjadi kerusakan di Lapangan Martopuro, setelah kampanye.

Pasalnya, Lapangan Martopuro ini baru selesai direnovasi dan diperbaiki.

Fasilitas ini diperuntukkan bagi kegiatan sepak bola dan olahraga warga desa.

Ia tak mau, lapangan jadi rusak karena kegiatan kampanye.

“Karena lapangan itu kan baru dibetulin, untuk kegiatan sepak bola dan olahraga yang lain. Dikhawatirkan pascakampanye siapa yang bertanggungjawab kalau ada apa-apa,” ucap dia. (*)