Bandung, ERANASIONAL.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) Jawa Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, KBB, untuk satu minggu ke depan. Bencana pergerakan tahan tersebut menyebabkan rumah di kampung tersebut luluh lantak.

Penetapan status tanggap darurat bencana itu disampaikan Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif saat meninjau langsung lokasi becana pergeseran tanah yang menimbulkan 10 rumah rusak berat, bangunan sekolah hancur, dan jalan kampung retak-retak hingga amblas. Sebanyak 38 rumah juga terancam pergerakan tanah.

“Kemarin saya sudah menandatangani surat keputusan tentang penetapan status tanggap darurat bencana pergerakan tanah sampai sepekan ke depan,” kata Arsan saat ditemui di lokasi pergerakan tanah, Jumat (1/3/2024).

Selain itu, alasan penetapan status tanggap darurat ini karena lokasi pergerakan tanah tersebut berada di lereng curam dan kondisi tanahnya terus bergerak yang menjadikan tidak ideal untuk dibangun rumah atau kembali ditempati seperti biasanya, sehingga harus segera direlokasi.

“Jadi 40 rumah itu sudah enggak layak huni. Akan segera kita rapatkan hari ini untuk mencarikan tempat untuk masyarakat, karena di lokasi sini sudah tidak memungkinkan,” ucap Arsan.

Arsan juga tengah menyiapkan langkah-langkah agar proses belajar mengajar terus bergulir pascarobohnya sekolah di kampung tersebut. “Ada beberapa ruangan di madrasah dan akan kita diskusikan itu supaya jalan terus kegiatan sekolah ini,” bebernya.

Ia mengatakan, kebijakan menetapkan status tanggap darurat bencana ini dilakukan agar proses penanganan bisa lebih cepat dan kebutuhan dasar 192 warga yang mengungsi di gedung Islamic Center Rongga bisa terpenuhi.

“Saya enggak mau mereka mengungsi tetapi kebutuhan mereka tak tercukupi. Jadi, mereka harus nyaman dan pemerintah harus menjamin itu,” katanya.

Sementara itu, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Udrekh menduga pergerakan tanah ini sifatnya lengkungan dan masih memungkinkan untuk bergerak.

“Awalnya kami menerima informasi awal, ini sepertinya rayapan, tetapi kami lihat bukan rayapan dan yang kami khawatirkan kondisi ini masih memungkinkan bergerak,” ucap dia.