Demak, ERANASIONAL.COM – Penambalan tanggul Sungai Wulan yang jebol terus dikebut. Hari ini, Kamis (21/3/2024), tanggul ditargetkan sudah dapat tertutup. Selanjutnya, proses pompanisasi akan dimaksimalkan. Sebanyak 22 unit pompa air se-Jawa dikerahkan untuk menyedot banjir yang merendam Demak.
Penambalan tanggul Sungai Wulan yang jebol terus dikebut siang malam oleh pekerja dibantu jajaran personel TNI.
Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Muhammad Adek Rizaldi menargetkan hari ini proses tanggul yang jebol sudah tertutup.
Setelah berhentinya aliran air ke permukiman, nantinya tinggal penguatan dan peninggian tanggul Sungai Wulan.

“Target kita yang pertama adalah menutup tanggul dahulu, hari ini insyallah tertutup, jadi artinya tertutup sampai elevasi sungai. Setelah itu tinggal kita tambah tanggulnya secara perlahan-lahan sampai elevasinya sama dengan ini,” katanya di Demak, Kamis (21/3/2024).
Pihaknya pun mulai hari ini terus mengerahkan kekuatan pompa air yang dimiliki. Rencananya, 22 unit bekerja maksimal seusai tanggul Sungai Wulan tertutup. Seluruh pompa di bawah Kementerian PUPR yang berada di Jawa, mulai Balai Ciliwung Cisadane yang di Jakarta, hingga Balai Brantas di Surabaya dikerahkan untuk mengurangi debit air di permukiman hingga jalur jalan nasional.
“Mulai dari Balai Ciliwung Cisadane yang di Jakarta, kemudian dari Citarum Bandung, Balai Cimanuk Cirebon juga didatangkan ke sini. Kemudian Solo, Serayu Yogyakarta, dan Brantas di Surabaya. Jadi semua balai kita datangkan ke sini,” jelasnya.
Dari 22 pompa air tersebut diperkirakan total kapasitas mencapai 15.000 meter kubik per detik. Pihaknya berharap, pompanisasi yang maksimal jalur lalu lintas di jalan nasional penghubung Semarang-Surabaya via Jalur Pantura dapat segera normal, apalagi mendekat arus mudik.
Hingga kini ribuan rumah di Demak masih terendam banjir. Data BPBD Demak per 20 Maret 2024 mencatat banjir merendam 97 desa pada 11 kecamatan. Ada 103.501 jiwa terdampak banjir, 24.991 di antaranya mengungsi.
Ini merupakan banjir terbesar di wilayah tersebut, mengingat dari 14 kecamatan hanya 3 kecamatan di Demak yang tidak terdampak banjir.
Tinggalkan Balasan