Kepala BPJS Kota Depok Ngopi Bareng Sekber

Eranasioanl – Sekber Wartawan Kota Depok gelar ngopi bareng sessi ke 13 menghadirkan Narasumber Kepala BPJS Kota Depok, drg. Irfan Qadarusman, dengan tema “Optimalisasi Pelayanan Peserta JKN -KIS” di Kantor Sekretariat Bersama Wartawan Kota Depok – GDC – Jum’at (21/03).

Kehadiran drg. Irfan Qadarusman menggelar sosialisasi Optimalisasi Pelayanan Peserta JKN-KIS disambut puluhan Wartawan Kota Depok yang tergabung di Sekber, serta dihadiri juga rekan – rekan aktivis kesehatan.

“Terkait masalah pelayanan kesehatan, disini harus dilihat dua hal. BPJS sebagai pelaksana administratif, seperti keanggotaan, perubahan kelas, juga pendaftaran. Sedangkan pelayan keduanya adalah kemitraan dan itu terkait fasilitas kesehatan,” jelas Irfan, dalam paparannya terkait fungsi dan peran BPJS.

Permasalah kesehatan memang menjadi salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, BPJS menjadi salah satu solusi bagaimana permasalahan kesehatan itu dapat ditanghulangi. Namun dalam perjalanannya, dinamika memang selamu ada.

“Perdesember 2018 kemarin saja, tunggakan pembayaran anggota BPJS mencapai 94 milyar. Dan jumlah penunggaknya mencapai 204.000 peserta,” kata Irfan lagi.

Irfan berharap, dengan adanya ngopi bareng dengan Sekber Wartawan Depok itu, sosialisasi permasalahan BPJS dapat terpenuhi.

“Karena banyak sebenarnya program-program BPJS terkait untuk memaksimalkan pelayanan peserta BPJS yang belum dimetahui oleh para peserta BPJS itu sendiri,” ungkap Irfan.

Ada pun terkait pelayan tersebut misalnya, untuk perubahan data peserta, peserta tidak perlu lagi datang ke kantor BPJS, cukup bisa via online. Atau bila ada permasalahan pelayanan di rumah sakit, juga sudah ada PIPP (Petugas Informasi Penanganan Pelayanan), bukan hanya itu, untuk peserta BPJS kelas 3 atau yang tidak mampu, sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan anggarannya untuk ditutupi.

“Yang terpenting daftar atau laporkan dahulu ke Dinas Sosial, dari data tersebutlah pemerintah bisa membayar,” kata Irfan.

Acara yang berlangsung dari pukul 16.00 itu selesai hingga pukul 18.00. Suasana terasa hangat dengan pertanyaan para rekan wartawan. Kenyataan di lapangan yang ditemukan, stigma akan pelayanan peserta BPJS yang buruk, menjadi titik sentral diskusi dan tanya jawab.

“Intinya memang, selain pelayanan, sosialisasi terkait program BPJS memang harus sampai kepada semua pihak. Baik peserta, rumah sakit, dan pemangku kebijakan. Oleh karena itu perlu juga ditindaklanjuti program sosialisasi ini oleh rekan sekber, agar program kesehatan untuk pelayanan yang maksimal bisa tersosialisasikan,” kata Irfan lagi. (Sekber/Hol)