Manado, ERANASIONAL.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 498 unit rumah warga dan tiga fasilitas publik rusak akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa dampak kerusakan tersebut meliputi 135 rumah.

Rinciannya, yang mengalami kerusakan ringan dan 363 rumah.

Yang mengalami kerusakan sedang hingga berat, dua Gereja dan satu gedung sekolah dasar di Tagulandang, Kepulauan Sitaro.

Data tersebut diperoleh dari rekapitulasi yang dilakukan oleh tim penanggulangan darurat bencana pada hari keempat setelah erupsi, yakni pada Sabtu 20 April 2024 kemarin.

“Jumlah tersebut didapatkan berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan tim penanggulangan darurat bencana pada hari ke empat,” kata Abdul Muhari, Minggu 21 April 2024, dikutip dari Antara.

Dari rekapitulasi tersebut juga diketahui bahwa ada sebanyak 11.624 warga Kepulauan Sitaro yang terdampak oleh erupsi Gunung Ruang.

Warga terdampak tersebut tersebar di 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, termasuk Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh, Kelurahan Bahoi, dan Kelurahan Balehumara.

BNPB juga memastikan bahwa sebagian besar warga terdampak telah mengungsi ke tempat yang aman, menggunakan posko darurat, rumah ibadah, atau rumah kerabat mereka masing-masing.

Sebanyak 31 warga dari Desa Lesah dievakuasi ke Gereja Betel Paninteang setelah menjadi pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tagulandang di Batuline, Kepulauan Sitaro.

Untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak, BNPB telah mengirimkan berbagai bantuan, termasuk tenda pengungsi, alat penerangan, bahan makanan, peralatan antibakteri, perlengkapan tidur, masker, ranjang lipat, toilet portabel, dan survival kit pengungsi. []