Luwu, ERANASIONAL.COM – Sebanyak 12 desa yang sebelumnya terisolir di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi pada 3 Mei lalu, kini sudah dapat diakses.

Berdasarkan Data Pusdalops BPBD Kabupaten Luwu pada 13 Mei 2024, 12 desa yakni Desa Pangi, Desa Tabang, Desa Rante Balla, Desa To’Baru, Desa To’Lajuk, Desa Bonepossi, Desa Kadindung, Desa Pajang, Desa Buntu Serek, Desa Lambanan dan Desa Tibussan.

Jalur Desa Ranteballa-Kadundung kini 100 persen telah dapat diakses melalui jalur darat.

Kemudian jalur Desa Ranteballa – Desa Boneposi juga telah 100 persen terbuka untuk darat.

Sementara jalur Rantebala- Tabang baru 50 persen.

“Meski demikian jalur ini telah dapat diakses kendaraan roda dua,” ujar Kepala BNPB Luwu, Andi Baso Tenriesa.

Hingga hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dua desa dengan akses darat terbatas yakni Desa To’Lajuk dan Desa Poringan Kecamatan Suli Barat.

Selanjutnya, sistem listrik pelanggan tersambung di kecamatan yang terletak di Pegunungan Latimojong telah berfungsi hingga 95 persen.

Untuk Gardu Distribusi telah mencapai 91,7 persen.

“Sisa 17 Gardu Mati dari Total 205 Gardu yang berada di Kecamatan Latimojong yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan PLN,” sebut Andi Baso.

Sementara itu, untuk penyaluran logistik bagi masyarakat terdampak bencana, Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal, mengatakan, saat ini untuk stok beras korban bencana alam di Sulsel yang masuk di posko induk kurang lebih 150 ton.

“Untuk beras kurang lebih sudah sampai 150 ton dari keseluruhan yang masuk yang ada di posko induk” katanya.

Sebagai informasih, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu adalah satu dari dua kecamatan yang terdampak paling parah dari total 13 Kecamatan terdampak di Kabupaten Luwu. []