Padang, ERANASIONAL.COM – Pencarian korban bencana alam lahar hujan, banjir bandang gunung Marapi dan longsor di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ditutup hari ini.

Penutupan itu disebabkan karena masa tanggap darurat bencana yang dimulai sejak 11 Mei sampai 8 Juni 2024 sudah berakhir.

Menurut Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, bedasarkan SK Bupati Tanah Datar No: 100.3.3.2/189/BPBD-2024 tentang status tanggap darurat bencana banjir lahar dingin, banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tanah Datar 11 Mei sampai 8 Juni 2024 maka pencarian ditutup.

“Hasil kesepakatan pihak keluarga dengan bupati, tim SAR gabungan dan pihak perangkat nagari, dengan tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi SAR ditutup,” ujarnya, Sabtu 8 Juni 2024.

Penutupan tersebut melakukan upacara dipimpin langsung Bupati Tanah Datar, Eka Putra di kantor bupati.

“Pada pukul 09.00 WIB dilakukan rapat semua unsur-unsur yang terlibat. hasilnya semua unsur dikembalikan ke kesatuan masing-masing,” jelas Abdul.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Basarnas Padang, korban bencana alam itu menelan korban jiwa sebanyak 63 orang.

Dari jumlah tersebut 60 orang sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan dan tiga orang belum teridentifikasi karena hanya potongan bagian tubuh, sudah diserahkan ke Dinas Sosial untuk dimakamkan.

Dari jumlah 63 tersebut, korban terbanyak di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 32 orang, yang tidak ditemukan ada 10 orang.

Kemudian Kabupaten Agam dengan jumlah korban 24 orang, semua ditemukan.

Kota Padang Panjang meninggal dua orang dan Kota Padang dua orang. []