Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Menjelang Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang menjadi puncak haji tahun ini, khususnya Jemaah Haji asal Kota Pekalongan telah dilakukan serangkaian persiapan hingga dipastikan berjalan lancar.
Jemaah haji dari seluruh dunia akan menjalani rangkaian puncak haji dan bergerak ke Arafah mulai Jumat kemarin, 14 Juni 2024.
Armuzna sendiri merupakan singkatan dari Arafah, Muzdalifah, Mina yang ketiganya merupakan serangkaian kegiatan ibadah haji yang cukup menguras tenaga.
Arafah merupakan kota di sebelah Timur Makkah yang dikenal sebagai tempat pusatnya haji karena menjadi tempat wukuf dilaksanakan, Muzdalifah merupakan tempat jamaah haji melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky menjelaskan bahwa, berdasarkan informasi dari Tim Pendamping Ibadah Haji (TPIH) Kota Pekalongan, semua calon jemaah asal Kota Pekalongan dalam keadaan sehat dan riang gembira.
Menurutnya, kendala dalam kesehatan yang diderita calon jemaah hanya sakir flu, batik, dan penyakit ringan lainnya karena faktor cuaca. Dimana, pada malam hari cuaca di Arab Saudi cendurung sangat dingin, sementara di siang terik panas matahari sekitar 42-44 derajat Celcius.
“Untuk Persiapan Armusna, calon jemaah haji dijadwalkan mulai berangkat pada 8 Dzulhijjah atau 14 Juni 2024 Pukul 16.30 waktu Arab Saudi. Semua jemaah dari pagi sampai malam diberangkatkan dari beberapa maqab di Mekah,” terangnya, Sabtu, 15 Juni 2024.
Kemudian, tanggal 9 Dzulhijjah atau tanggal 15 Juni melaksanakan wukuf di Arafah. Dan di 10 Dzulhijjah atau tanggal 16 Juni baru ibadah haji. Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi diperkirakan sama seperti di Indonesia.
Kasiman menambahkan, untuk pelaksanaan Armuzna berlangsung selama 6 hari, mulai tanggal 8-13 Dzulhijjah atau 14-19 Juni 2024. Mereka akan melakukan Nafar Tsani atau Perjalanan Menuju Mina full selama 3 hari, pada 11-13 Dzulhijjah atau 17-19 Juni 2024.
Kasiman berpesan agar seluruh jemaah dapat senantiasa menjaga kesehatan, jangan terlalu banyak mengikuti kegiatan sunnah yang berpengaruh ke kesehatan badan dan ketahanan fisik.
“Harapannya, ibadah yang mereka lakukan itu betul-betul sesuai dengan arahan dari pembimbing dan petugas yang sudah memberikan pembinaan selama ini dan ikut berangkat ke Tanah Suci,”
“Selain itu, kami juga berharap, para jemaah berpartisipasi mendoakan agar Kota Pekalongan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, pemerintahannya berjalan dengan baik. Sinergi antara pemerintah dan rakyat bisa lebih baik lagi ke depannya,” tandasnya. (em-aha)
Tinggalkan Balasan