Maluku Utara, ERANASIONAL.COM – Maluku Utara (Malut) dan Sulawesi Utara (Sulut) diguncang gempa magnitudo 5,4 hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai penyebab serta dampaknya.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa ini dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dangkal.
“Gempa bumi ini berjenis dangkal dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Daryono dikutip dari Antara.
Ia menambahkan bahwa aktivitas ini terjadi pada lempeng di Laut Maluku yang menujam ke atas.
Meskipun gempa ini cukup kuat, Daryono memastikan bahwa tidak ada potensi tsunami yang ditimbulkan.
Hal ini tentu menjadi kabar yang melegakan bagi masyarakat di wilayah terdampak.
BMKG melaporkan lokasi episentrum gempa berada di laut dengan koordinat 1,30° LU dan 126,11° BT.
Tepatnya, gempa berpusat sekitar 110 kilometer arah Tenggara Kabupaten Bitung, Sulawesi Utara, pada kedalaman 12 kilometer.
Guncangan gempa dirasakan di beberapa wilayah, antara lain:
Ternate
Manado
Minahasa
Minahasa Utara
Bolaang Mongondow Selatan
Bitung
Tomohon
Sitaro
Bolaang Mongondow Timur
Di wilayah-wilayah tersebut, gempa dirasakan dengan intensitas III MMI (Modified Mercalli Intensity).
Pada skala ini, getaran gempa dapat dirasakan oleh orang-orang di dalam ruangan, terutama di lantai atas bangunan.
Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa itu adalah gempa bumi.
BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa ini.
Namun, masyarakat tetap diimbau untuk waspada dan siaga.
“Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Daryono.
BMKG juga mengimbau pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pengecekan infrastruktur vital pasca gempa.
Meskipun tidak ada laporan kerusakan, tindakan pencegahan tetap perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat. []
Tinggalkan Balasan