Salah satu pelaku memegang senjata api dan 5 orang lainnya membawa parang.

“Belum sampai di tempat pengambilan kayu terjadi pengadangan oleh sekitar 6 orang dan salah satunya memegang senjata api laras panjang berwarna hitam dalam posisi siap tembak ke arah truk sedangkan 5 orang lainya memegang parang dengan ciri-ciri seperti anak muda dengan postur badan yang kecil,” beber Heru.

Heru menambahkan, saat itu korban panik lalu bergegas memutar balik mobilnya.

Namun mobil tersebut mengalami mati mesin sehingga korban dan penumpangnya keluar dari mobil untuk menyelamatkan diri dengan cara berpencar.

“Dikarenakan panik, korban hendak memutar balik posisi kendaraan mobil truk namun mesin mobil langsung mati dan melintang di bahu jalan atau dalam hutan. Korban, saksi, dan penumpang langsung turun dari mobil dan melarikan diri,” bebernya.

Heru menyebut korban lari ke arah jalan poros menuju Kodim.

Sementara saksi berlari menuju arah Gereja Gidi Elisa dan menemukan tukang ojek lalu diantar ke Distrik Dekai.

“Korban lari duluan ke arah jalan poros aspal yang mengarah ke Kodim. Sementara saksi belok ke kanan ke arah Jalan Samaru (Gereja Gidi Elisa) dan bertemu ojek dan langsung meminta diantar menuju Jalan Paradiso, Distrik Dekai,” jelasnya.

Namun nahas, korban dicegat dan dianiaya hingga tewas mengenaskan.

Saat ini aparat gabungan sedang memburu para pelaku yang diduga lari ke hutan. []